Instagram Segera Luncurkan Aplikasi Mirip Twitter, Bisakah Bersaing?
Instagram dilaporkan berencana meluncurkan platform media sosial berbasis teks.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam beberapa bulan terakhir, Twitter telah menghadapi serangkaian tantangan, mulai dari pengambilalihan perusahaan oleh Elon Musk hingga penunjukan CEO baru. Raksasa media sosial ini mungkin akan segera menghadapi rintangan lain, yakni aplikasi berbasis teks baru dari Instagram.
Bulan depan, Instagram dilaporkan berencana untuk meluncurkan platform media sosial berbasis teks. Buletin ICYMI Substack milik Lia Haberman membocorkan materi promosi dan detail lainnya yang kemudian dirilis juga oleh the Verge.
Slide pemasaran yang bocor tersebut tidak mengungkapkan nama aplikasi, tapi menyebutnya sebagai "aplikasi berbasis teks terbaru dari Instagram untuk memulai percakapan". Slide tersebut menyoroti bahwa pengguna Instagram akan bisa membuat teks hingga 500 karakter.
Pengguna juga dapat melampirkan foto, video, tautan, serta mengikuti akun yang sama dengan yang mereka ikuti di Instagram hanya dengan satu ketukan. Hal ini pada dasarnya akan memudahkan untuk membangun audiens dengan cepat.
Seperti dilansir dari Gizchina, Selasa (23/5/2023) berikut beberapa fitur dari aplikasi berbasis teks terbaru dari Instagram menurut slide promosi yang didapat ICYMI.
1. Kontrol pengguna (user control)
Salah satu fitur penting dari aplikasi baru Instagram adalah tingkat kontrol yang dimiliki pengguna atas interaksi mereka. Mereka dapat memutuskan siapa yang dapat membalas pesan dan menyebutkan akun mereka. Panduan komunitas Instagram saat ini juga akan berlaku pada platform terbaru dan pengguna yang telah memblokir orang lain di Instagram akan tetap mendapatkan pemblokiran tersebut.
2. Kompatibilitas dengan aplikasi lain
Platform berbasis teks yang baru ini juga akan kompatibel dengan aplikasi lain seperti Mastodon. Pengguna di Mastodon akan bisa mencari, mengikuti, dan berinteraksi dengan profil dan konten Anda jika akun Anda bersifat publik, atau jika bersifat privat dan menyetujui mereka sebagai followers.
Pengguna di aplikasi-aplikasi ini akan memiliki kemampuan untuk mencari profil dan konten di platform baru Instagram. Mereka dapat mengikuti dan berinteraksi dengan profil-profil tersebut asalkan pengguna tersebut bersifat publik atau telah menyetujui mereka sebagai pengikut. Selain itu, aplikasi ini juga akan merekomendasikan kreator yang memenuhi syarat kepada orang-orang yang belum mengikuti mereka.
Dengan adanya aplikasi baru Instagram, Twitter mungkin akan menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar media sosial. Pengguna Twitter memang tergolong setia, tapi aplikasi berbasis teks baru Instagram dapat memberikan alternatif yang lebih menarik daripada Twitter, terutama bagi para pembuat konten.
Salah satu nilai jual paling signifikan dari aplikasi baru Instagram adalah pembuat konten dapat mempertahankan pengikut Instagram mereka. Ini bisa menjadi daya tarik yang signifikan bagi mereka yang telah memiliki pengikut di Instagram dan mencari platform yang lebih berbasis teks untuk berinteraksi dengan audiens mereka.
Akan tetapi, bagaimanapun, masalah privasi dan keamanan pasti akan muncul. Sangat penting bagi Instagram untuk mengatasi masalah ini untuk memastikan pengguna merasa aman dan nyaman menggunakan aplikasi berbasis teks baru mereka. Aplikasi terbaru berbasis teks dari Instagram juga mengeklaim telah merancang panduan komunitas dan keamanan bagi para pengguna.
Meskipun aplikasi baru ini memiliki potensi untuk menjadi pesaing yang tangguh bagi Twitter, aplikasi ini juga mungkin menghadapi beberapa tantangan saat memasuki pasar.
Salah satu tantangan paling signifikan untuk platform media sosial baru adalah mendapatkan adopsi pengguna. Meskipun basis pengguna Instagram yang ada saat ini menyediakan fondasi untuk aplikasi baru ini, masih harus dilihat berapa banyak pengguna yang akan secara aktif terlibat dengan platform berbasis teks ini.
Saat aplikasi baru Instagram berhadapan langsung dengan Twitter, aplikasi ini harus membedakan dirinya dan menawarkan fitur dan manfaat unik untuk menarik pengguna. Basis pengguna setia Twitter mungkin resisten terhadap perubahan, dan Instagram perlu memberikan alasan kuat bagi pengguna untuk beralih.