Jamaah Haji, Yuk Pahami Pentingnya Alat Pelindung Diri dari Cuaca Panas Saudi

Jamaah haji diimbau menggunakan payung untuk melindungi diri.

Republika/Agung Sasongko
Alat Pelindung Diri selama berada di Tanah Suci (Ilustrasi). Jamaah Haji, Yuk Pahami Pentingnya Alat Pelindung Diri dari Cuaca Panas Saudi
Rep: Agung Sasongko Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Jurnalis Republika.co.id Agung Sasongko dari Madinah

Baca Juga


MADINAH -- Sosialisasi pentingnya penggunaan alat pelindung diri selama di Tanah Suci bukan tanpa alasan. Cuaca panas yang menyengat akan menjadi tantangan bagi jamaah haji.

Lantas apa itu alat pelindung diri? Korlap Promosi Kesehatan Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Ade Irma Rosiani menjelaskan alat pelindung diri itu terdiri dari lima jenis.

Pertama, payung dan topi. Ade menyarankan kepada jamaah untuk menggunakan payung.

Hal ini dikarenakan payung memiliki jangkauan perlindungan yang lebih baik ketimbang topi. "Dengan cuaca di Madinah yang mencapai 42 derajat celsius, panas akan menyengat sehingga rentan jamaah terkena heat stroke (sengatan panas)," ujarnya saat ditemui di KKHI Madinah, Selasa (22/5/2023).

Selanjutnya, kata dia, adalah kacamata hitam. Kacamata ini berfungsi melindungi mata dari paparan debu yang dapat mengakibatkan iritasi pada mata.

Selain itu, kacamata hitam juga melindungi mata dari sinar matahari secara langsung. Ketiga adalah masker. Debu merupakan pemicu terjadinya infeksi saluran nafas.

"Gunakan masker secara tepat, di mana bagian halus berada di dalam dan bagian yang kasar berada di luar," kata dia.

Selanjutnya, kata Ade, botol semprot air. Meski terlihat sepele, alat ini membantu melindungi tubuh dari heat stroke. "Terakhir, jangan lupa menggunakan alas kaki dan wadahnya (kantong) sehingga bisa dibawa saat beraktivitas di luar ruang selama berada di Tanah Suci," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler