Di Surabaya, Ada Jamaah Haji Bawa Rokok Melebihi Batas

Petugas haji mengamankan sejumlah barang yang tidak sesuai aturan.

Republika/ali yusuf
Ilustrasi jamaah haji diperiksa sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
Rep: Dadang Kurnia Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 1.355 calon jamaah beserta petugas haji yang terbagi dalam tiga kelompok terbang (kloter) telah tiba di Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES). Ribuan calon jamaah haji tersebut berasal dari Kabupaten Bangkalan, Kota Madiun, Kabupaten Sampang, dan Kota Surabaya.

Baca Juga


Kakanwil Kemenag Jawa Timur Husnul Maram memastikan, sebelum para calon jamaah haji tersebut masuk ke asrama haji, pihaknya telah melakukan serangkaian pemeriksaan. Di antaranya pemeriksaan kesehatan hingga pemeriksaan barang bawaan.

"Isi koper-koper juga rata-rata tidak sampai 20 kilogram, padahal boleh sampai 20 kilogram," ujarnya.

Maram melanjutkan, berdasarkan pemeriksaan barang bawaan, pihaknya masih menemukan barang yang tidak boleh dibawa. Meski demikian, kata dia, temuan tersebut masih dalam batas kewajaran. Seperti powerbank dan rokok yang melebihi batas yang ditentukan.

"Powerbank boleh dimasukkan di tas kabin dan itu pun dibatasi tidak boleh lebih dari 10.000 mAh. Rokok juga. Rokok boleh dimasukkan di tas besar, tapi harus ada batasannya. Tadi temuan ada saja yang masih lebih sehingga perlu diamankan lebihnya itu," ujarnya.

Maram memastikan, barang-barang yang diamankan petugas tersebut nantinya akan dikembalikan kepada pemilik maupun keluarga yang mewakili. "Itu akan dikembalikan kepada yang bersangkutan atau keluarganya yang mewakili," kata Maram.

Salah satu jamaah asal Kabupaten Bangkalan, Siti Holifah (60), bersyukur bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini. Meski memiliki riwayat penyakit strok, Siti Holifah tetap semangat untuk melaksanakan ibadah haji. Ia pun berharap seluruh proses ibadah haji berjalan lancar.

"Ya mudah-mudahan dapat melaksanakan haji dengan sempurna. Ya persiapkan kesehatan, sudah dikasih obat," ujarnya.

Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya menegaskan kesiapan untuk melayani penerbangan langsung atau direct flight angkutan jamaah haji 2023. General Manager Bandar Udara Internasional Juanda Sisyani Jaffar menjelaskan, pelaksanaan angkutan haji 2023 akan dimulai pada 24 Mei hingga 22 Juni 2023 serta periode debarkasi mulai 4 Juli hingga 3 Agustus 2023.

Sisyani melanjutkan, untuk kelancaran angkutan haji, pihaknya telah melakukan pengerasan landasan atau overlay, yang dilaksanakan sejak pertengahan tahun lalu dan telah sesuai dengan skala prioritas yang ditetapkan untuk pelayanan angkutan haji. Ia pun memastikan, landas pacu yang ada sangat siap melayani pesawat penerbangan haji berbadan lebar, yakni Boeing 747 seri 400 berkapasitas 450 penumpang yang dioperasikan Saudi Arabia Airlines.

"Secara kontrak, seluruh paket pekerjaan akan selesai pada pertengahan Juni ini. Namun, saat ini untuk pekerjaan utama yang menjadi prioritas pelayanan angkutan haji sudah rampung semuanya dan landas pacu siap digunakan," kata Sisyani.

Sisyani menjelaskan, pada masa angkutan haji 2023, Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya bakal memberangkatkan 36.938 calon jamaah haji yang berasal dari Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tergabung dalam 84 kelompok terbang (kloter). Jumlah kloter tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan jumlah kloter yang diberangkatkan tahun lalu yang hanya 38 kloter.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler