Total 7 Orang Ditangkap di Spanyol Terkait Kasus Pelecehan Rasial Vinicius Junior
Empat orang ditangkap di Madrid, tiga orang ditahan di Valencia.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tujuh orang yang dituduh melakukan pelecehan rasial terhadap pemain Real Madrid, Vinicius Junior, telah ditangkap di Spanyol, demikian dikatakan polisi, Selasa (23/5/2023). Tiga orang ditahan di Valencia atas dugaan pelecehan terhadap Vinícius dalam pertandingan Liga Spanyol pada Ahad. Empat orang ditahan di Madrid karena diduga menggantung manekin sang pemain di sebuah jembatan jalan raya pada bulan Januari.
Penangkapan tersebut terjadi setelah adanya dukungan yang mengalir untuk Vinicius setelah dia mengatakan bahwa dia dianiaya di Valencia. Kasus ini memicu reaksi luas dari para tokoh olahraga dan pejabat pemerintah di Spanyol dan di seluruh dunia.
Vinícius, yang berkulit hitam, telah menjadi sasaran ejekan rasis berulang kali sejak ia tiba di Spanyol lima tahun lalu, dan terutama pada musim ini setelah ia mulai merayakan gol-golnya dengan menari. Pemain asal Brasil ini telah mengkritik keras sepak bola Spanyol karena tidak berbuat lebih banyak untuk menghentikan rasisme.
Pertandingan melawan Valencia dihentikan untuk sementara waktu setelah Vinícius mengatakan bahwa seorang pendukung di belakang salah satu gol memanggilnya monyet dan membuat gerakan monyet ke arahnya. Vinícius sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan lapangan, tapi akhirnya tetap melanjutkan pertandingan.
Patung Vinícius digantungkan di lehernya pada pagi hari sebelum pertandingan derby antara Real Madrid dan Atletico Madrid di ajang Copa del Rey. Bersamaan dengan itu terdapat sebuah spanduk yang bertuliskan "Madrid membenci Real."
Para pelaku menggunakan sebuah patung hitam dengan nama Vinícius di atasnya, mengikatkan tali di lehernya dan menggantungnya di jembatan penyeberangan ketika hari masih gelap di ibukota Spanyol.
Polisi mengatakan bahwa tiga dari mereka yang ditangkap adalah anggota salah satu kelompok penggemar Atletico, dan yang lainnya adalah pengikut kelompok tersebut. Beberapa di antaranya pernah berurusan dengan polisi karena kejahatan lainnya.
Pesan kebencian pada spanduk tersebut sering digunakan oleh para penggemar fanatik Atletico, meskipun pada saat itu mereka membantah bertanggung jawab atas spanduk tersebut.
Para pria yang ditangkap berusia antara 19 dan 24 tahun. Pihak berwenang mengatakan beberapa dari mereka sebelumnya telah diidentifikasi selama pertandingan yang dianggap berisiko tinggi terhadap kekerasan. Polisi menunjukkan gambar-gambar mereka tiba dengan tangan diborgol dan dikawal oleh agen pada hari Selasa.
Media Spanyol...
Media Spanyol mengatakan polisi telah menggunakan kamera keamanan untuk mengidentifikasi para pelaku namun belum ada tindakan yang diambil hingga saat ini. Polisi tidak mengatakan apakah waktu penangkapan berkaitan dengan perhatian luas yang diterima oleh pelecehan terbaru terhadap Vinícius pada Ahad.
Lampu-lampu di patung Kristus Sang Penebus di Rio de Janeiro dipadamkan pada Senin malam sebagai bentuk solidaritas terhadap Vinícius.
"Ini adalah aksi solidaritas yang mengharukan," kata Vinícius di Twitter. "Namun lebih dari segalanya, yang saya inginkan adalah menginspirasi dan membawa lebih banyak cahaya pada perjuangan kita."
Vinícius berterima kasih atas semua dukungan yang ia terima dalam beberapa bulan terakhir di Brasil dan di luar negeri.
"Saya tahu siapa Anda," katanya. "Andalkan saya, karena yang baik adalah mayoritas dan saya tidak akan menyerah. Saya memiliki tujuan hidup, dan jika saya harus terus menderita agar generasi mendatang tidak perlu mengalami situasi seperti ini, saya siap dan siap."
Valencia melarang seumur hidup seorang fans yang teridentifikasi menghina Vinícius selama pertandingan. Real Madrid telah membawa kasus ini kepada jaksa penuntut sebagai sebuah kejahatan kebencian.
Liga Spanyol telah mengajukan sembilan pengaduan kriminal atas kasus pelecehan rasial terhadap Vinícius dalam dua musim terakhir, dengan sebagian besar kasus tersebut dihentikan oleh jaksa.
Liga mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan berusaha untuk meningkatkan kewenangannya untuk mengeluarkan sanksi dalam kasus-kasus kejahatan rasial selama pertandingan. Mereka mengatakan bahwa mereka hanya dapat mendeteksi dan mengadukan insiden kepada pihak berwenang dan federasi sepak bola negara tersebut.
Para suporter telah didenda dan dilarang masuk stadion karena pelecehan mereka terhadap Vinícius. Namun sejauh ini hanya seorang penggemar Mallorca yang akhirnya diadili karena diduga menghina pemain asal Brasil itu secara rasial selama pertandingan.
Persidangan pertama terhadap seorang penggemar yang dituduh melakukan pelecehan rasial dalam sepak bola profesional Spanyol diperkirakan akan terjadi pada tahun ini. Kasus ini melibatkan penyerang Athletic Bilbao, Inaki Williams, yang dihina oleh seorang pendukung Espanyol dalam sebuah pertandingan pada 2020.