Tokoh Anti-LGBT dan Kandidat Capres AS yang Curi Perhatian

Gubernur Florida Ron DeSantis deklarasi maju dalam Pilpres 2024

EPA-EFE/ERIK S. LESSER
Gubernur Florida Ron DeSantis secara resmi bergabung dalam persaingan pemilihan pendahuluan dari Partai Republik untuk Pilpres 2024
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jumlah kandidat calon presiden (capres) AS dalam pemilihan pendahuluan dari Partai Republik (GOP) terus bertambah. Gubernur Florida Ron DeSantis secara resmi bergabung dalam persaingan. DeSantis hadir menawarkan sesuatu yang berbeda.

Penambahan kandidat baru ini menjadikan Partai Republik memiliki tujuh kandidat capres dalam pemilihan pendahuluan, di mana mantan presiden Donald Trump masih menjadi yang terdepan.

DeSantis sejauh ini berusaha tetap berada di atas angin, mengabaikan serangan Trump yang terus meningkat terhadap segala hal, mulai dari rekor hingga kepribadiannya.

DeSantis mendeklarasikan dirinya maju dalam kampanye presiden 2024 pada Rabu (24/5/2023). "Kemunduran Amerika tidak bisa dihindari, ini sebuah pilihan. Dan kita harus memilih arah baru, jalan yang akan mengarah pada revitalisasi Amerika," kata DeSantis dengan ide konservatifnya.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat untuk memimpin kebangkitan kembali Amerika," katanya.

Baca Juga


Baca Juga: UU Anti LGBT Baru Disahkan di Florida


Deklarasi majunya DeSantis itu menandai babak baru dalam kebangkitannya yang luar biasa dari anggota kongres, yang tidak terlalu dikenal menjadi gubernur dua periode. Ia juga mulai dikenal hingga menjadi tokoh konservatif AS terkemuka dalam pertarungan sengitnya melawan kelompok LGBTQ, pendukung aborsi dan isu multi gender lainnya.

Jalan DeSantis menuju nominasi calon presiden dari Partai Republik tidak akan mudah. Dia memasuki arena gelanggang capres Partai Republik dengan posisi berhadapan dengan Trump, dalam jajak pendapat awal sambil menghadapi pertanyaan serius tentang kebijakan sayap kanannya.

Ron DeSantis yang kembali terpilih kembali sebagai gubernur Florida, mengumumkan pencalonannya pada Rabu (24/5/2023). Gubernur Florida ini terus menjadi berita nasional karena ia menandatangani undang-undang yang melarang aborsi dan kampanye LGBTQ.

Sikap tegasnya yang melarang kampanye afirmasi perubahan gender untuk anak di bawah umur, dan mencabut beberapa otoritas Walt Disney Co. atas taman hiburan Orlando. Dia mengumumkan pencalonannya dalam sebuah video yang diunggah di Twitter.

Banyak pihak mengkritik kepribadiannya dalam kampanye dan kurangnya hubungan di seluruh ekosistem Partai Republik.

Dia telah menarik minat yang signifikan di antara para pemilih primer Partai Republik, dengan menampilkan dirinya sebagai versi yang lebih muda dan lebih dapat dipilih dari banyak kandidat lain dari Partai Republik lain seperti Donald Trump, Mike Pence, Nikki Haley, Tim Scott, Asa Hutchinson, Chris Sununu, Chris Christie, dan Vivek Ramaswa.


Antikampanye LGBT

Kebijakan jaringan supermarket Target yang menarik kembali berbagai produk Pride Collection yang mendukung kampanye gerakan LGBT di beberapa wilayah AS mendapatkan pro dan kontra. Kelompok konservatif AS, terutama pendukung Partai Republik mendukung langkah tersebut. Bahkan kelompok konservatif dan sayap kanan ini berusaha mendorong adanya aturan pelarangan kampanye LGBT di berbagai negara bagian AS.

Menurut American Civil Liberties Union, sebanyak 480 Rancangan Undang-Undang (RUU) anti-LGBTQ yang telah diajukan ke badan legislatif negara bagian di seluruh negeri di AS tahun ini.

Kelompok konservatif dan sayap kanan di AS berharap para anggota parlemen bisa mengesahkan dan memberlakukan undang-undang untuk membatasi kampanye LGBTQ masuk ke dunia pendidikan di sekolah-sekolah, melarang kampanye transisi gender masuk ke layanan kesehatan, dan kampanye LGBTQ lainnya.

Seorang tokoh sayap kanan, Matt Walsh dalam sebuah tweet-nya pada Rabu (25/5/2023), menulis bahwa kelompok LGBTQ bertujuan "membuat 'Pride Collection' menjadi sampah dan racun" bagi merek-merek lain. "Jika mereka memutuskan untuk melemparkan 'sampah' ini ke wajah kita, mereka harus tahu bahwa mereka akan membayar harganya," tulis Walsh.

"Itu tidak akan sebanding dengan apa pun yang mereka pikir akan mereka dapatkan," terangnya.

Walsh menyinggung badai yang melanda Bud Light setelah merek bir tersebut bermitra dengan seorang influencer transgender Dylan Mulvaney pada musim semi ini. Setelah itu, penjualan Bud Light menurun setelah kampanye online dan seruan boikot.

Pertama Bud Light dan sekarang Target," cuit Walsh. "Kampanye kami membuat kemajuan. Mari kita teruskan," tambahnya.

Aktivis konservatif lainnya juga menyatakan kemenangannya dengan dihentikannya kampanye LGBTQ di jaringan supermarket Target di AS. Dalam sebuah tweet, aktivis yang mendeskripsikan dirinya sebagai aktivis "anti-Woke", Rogan O'Handley, merayakan turunnya nilai perusahaan Bud Light dan turunnya saham Target pada Rabu (25/5/2023).

"Inilah yang terlihat seperti kemenangan," cuitnya.

 

 

Jaringan supermarket Target mempekerjakan desainer LGBTQ untuk koleksi Pride-nya tahun lalu, dengan mengatakan mereka ingin "merayakan komunitas secara otentik," menurut siaran pers perusahaan. Merek ini melanjutkan kemitraannya dengan para desainer queer untuk koleksinya tahun ini.

Para aktivis konservatif telah mempermasalahkan koleksi pakaian untuk anak-anak, dan pakaian renang yang "ramah" untuk orang dewasa. Pakaian untuk anak-anak memiliki slogan-slogan yang mendukung, termasuk "jadilah dirimu sendiri" dan "orang trans akan selalu ada!"

Desainer Inggris Erik Carnell, salah satu kolaborator LGBTQ dari koleksi Pride, menarik produknya dari situs web perusahaan dalam beberapa hari terakhir. Dia menyebut keputusan peritel untuk menghapus produknya yang mencakup pakaian yang berisi pesan-pesan dukungan LGBTQ seperti "sembuhkan transfobia, bukan transgender" dan "kami ada di mana-man" - sebagai "salah" dan "tidak bisa dibenarkan".

 

Kemitraan Carnell dengan Target telah disorot oleh para penentang LGBTQ dan koleksi Pride perusahaan tersebut, terutama karena penggunaan simbolisme Setan dalam beberapa desainnya. Kini tidak satu pun dari produk Carnell yang dijual di Target mengandung gambar setan. Namun, hal itu tidak menghentikan "ratusan email ancaman" dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler