Sinar Mas Fasilitasi 520 Petani Kelapa Sawit untuk Raih Sertifikasi RSPO

Sinar Mas gelar Program Sawit Terampil untuk praktik pertanian sawit berkelanjutan.

Darmawan/Republika
Petani di kebun kelapa sawit. (Ilustrasi) PT Sinar Mas Agribussines and Food memafasilitasi 520 petani kelapa sawit di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Lewat program Sawit Terampil, dua kelompok petani mampu meningkatkan praktik pertanian sawit yang berkelanjutan.
Rep: Intan Pratiwi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sinar Mas Agribussines and Food memfasilitasi 520 petani kelapa sawit di Indonesia untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Lewat program Sawit Terampil, dua kelompok petani mampu meningkatkan praktik pertanian sawit yang berkelanjutan.


Head of Sustainability and Strategic Projects Sinar Mas Agribusiness and Food, Gotz Martin, menjelaskan, Sinar Mas mengeluarkan program ini untuk mendorong pembangunan ekonomi petani sawit di Indonesia. Dengan sertifikasi ini maka petani semakin terampil dalam mengelola lahan sawitnya.

"Kami sangat senang dengan kemajuan yang telah kami lihat dalam program Sawit Terampil hingga saat ini dan berharap dapat bekerja sama dengan lebih banyak mitra di masa depan untuk memberikan manfaat dan memberdayakan masyarakat." ujar Gotz Martin.

Lewat program ini mampu mendukung mata pencaharian petani dengan meningkatkan hasil panen mereka, mengurangi biaya input, dan meningkatkan efisiensi pertanian. Data Sawit Terampil menunjukkan bahwa petani yang telah mengikuti pelatihan mengalami peningkatan produktivitas perkebunan rata-rata sebesar 14 persen, dari 18,5 ton/ha/tahun menjadi 21,02 ton/ha/tahun, dengan jumlah pohon per hektare yang tetap.

Kabupaten Langkat mengalami peningkatan produktivitas tertinggi sebesar 19 persen. Rata-rata produktivitas perkebunan rakyat secara nasional adalah 9,6 ton/ha/tahun.

"Sejak saya bergabung dengan Program Sawit Terampil, saya belajar di mana saya bisa dan tidak bisa menanam karena legalitas lahan atau area dengan karbon tinggi. Sebelumnya, kami pikir kami dapat menanam kelapa sawit di mana saja karena berada di lahan kami," ujar salah satu petani sawit, Ardiyanto, dari Kabupaten Langkat, Sumatra Utara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler