Penampungan Air Bersih Terpenuhi, Warga Desa Noemeto Syukuri Bantuan Jelang Kemarau

Penampugan air yang baik menjaga air tetap bersih.

Dok. Web
Warga di di Desa Noemeto, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan(TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) menerima tempat penampungan air bersih..
Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, NTT --  Ketersediaan air bersih di Desa Noemeto, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan(TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) sangatlah dinantikan warga. Korwil GMC NTT Nasrin mengatakan pihaknya mencoba ikut menyelesaikan persoalan dengan memberikan bantuan berupa tempat penampungan air bersih.

Baca Juga


Tiga penampungan air bersih berupa fiber berukuran 500 liter pun telah disalurkan. Adapun pemberian bantuan itu bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan dan akses masyarakat terhadap air bersih yang aman dan sehat.

"Kami juga ingin mencegah kontaminasi dan pencemaran air yang disimpan dengan memberikan tempat penyimpanan yang aman dan tertutup," kata dia, seperti dilansir pada Sabtu (27/5/2023). 

Dia pun berharap bantuan yang diberikan itu bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh warga desa setempat.

"Semoga bermanfaat bagi masyarakat untuk kepentingan  bersama. Kami berterima kasih kepada bapak ibu yang sudah mau terima kami dan bertemu kami," kata Nasrin.

Selain memberikan tempat penampungan air, tim sukarelawan juga menyerahkan kaus, kalender, stiker dan gantungan kunci kepada masyarakat sekitar.

Dalam kesempatan tersebut, GMC TTS turut mendengarkan aspirasi warga desa yang lagi kesulitan air karena beberapa bantuan dari pemerintah desa sementara rusak dan masyarakat sekitar menggalami kesulitan penampungan air. 

Samgar Kian, selaku Kepala Desa Noemeto mengatakan bantuan yang diberikan menjadi bekal untuk menghadapi musim kemarau. 

"Saya sebagai kepala desa siap untuk memberikan bantuan kepada masyarakat agar bisa digunakan dan semoga bermanfaat bagi masyarakat setempat," kata Samgar.

Dilansir dari Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT telah mengimbau warga di provinsi itu agar menghemat pemakaian air bersih sejak awal musim kemarau agar persediaan air tetap cukup sepanjang musim.

Selama ini warga di NTT disebut mayoritas mulai menghemat air itu saat puncak musim kemarau sehingga rawan mengalami krisis air bersih. Disarankan, penghematan dilakukan sejak awal musim sehingga persediaan air bisa cukup. 

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau 2023 ini lebih kering dibandingkan dengan sebelumnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler