Kalteng Optimistis KTT ASEAN Optimalkan Perluasan Ekspor Produk Daerah

Selain komoditas, produk IKM dan UMKM Kalteng juga didorong merambah pasar ekspor.

ANTARA/Makna Zaezar
Pegawai menata kain batik motif khas Kalimantan Tengah yang dijual di Toko Moneng Galeri, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (27/10/2022) (ilustrasi). Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah optimistis penyelenggaraan KTT ASEAN menghasilkan kebijakan serta kerja sama antar negara khususnya bersama Indonesia, sehingga semakin mengoptimalkan perluasan ekspor produk-produk daerah.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah optimistis penyelenggaraan KTT ASEAN menghasilkan kebijakan serta kerja sama antarnegara khususnya bersama Indonesia, sehingga semakin mengoptimalkan perluasan ekspor produk-produk daerah.

Baca Juga


Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kalimantan Tengah Aster Bonawaty di Palangka Raya, Ahad (28/5/2023), mengatakan, pihaknya siap memperluas jangkauan ekspor berbagai produk yang dimiliki pelaku industri kecil menengah (IKM) menyasar berbagai negara di dunia, termasuk Asia Tenggara. "Ekspor Kalimantan Tengah, selain bertumpu pada produk-produk hasil sumber daya alam seperti sawit maupun batu bara dan turunannya, berbagai produk IKM maupun UMKM serta ekonomi kreatif kita juga telah menjangkau pasar ekspor," kata Aster.

Terhitung sejak 2017 hingga saat ini, sejumlah komoditas utama yang Kalimantan Tengah ekspor meliputi bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani atau nabati, bijih, abu logam. Selain itu juga berupa perhiasan atau permata, kayu dan barang dari kayu, makanan, serta berbagai produk lainnya.

Negara tujuan ekspor yang disasar Kalimantan Tengah pun beragam, mulai dari negara-negara di lingkup Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura hingga Thailand. Juga negara lainnya, yaitu Jepang, China, India, Korea Selatan, hingga Kenya.

Adapun, dalam enam tahun terakhir sejak 2017-2022 neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah terus mencatatkan hasil positif dengan selalu mengalami surplus. Surplus ini bahkan terjadi pada masa pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Dimulai pada 2017 neraca perdagangan luar negeri Kalimantan Tengah surplus sebanyak 1.725,99 juta dolar AS, 2018 surplus sebanyak 1.677,29 juta dolar AS, 2019 surplus sebanyak 2.099,40 juta dolar AS, 2020 surplus sebanyak 1.791,09 juta dolar AS, 2021 surplus sebanyak 3.050,82 juta dolar AS, serta 2022 (sampai November) surplus sebanyak 5.291,17 juta dolar AS.

Pemprov Kalteng terus mendorong perluasan jangkauan pasar ekspor produk-produk daerah, tak hanya berfokus dalam fasilitasi pasar melalui agenda pameran skala internasional dan sejenisnya. "Begitu juga pembinaan maupun peningkatan kapasitas pelaku usaha serta kualitas produk yang dihasilkan," ucap Aster.

Menurut Aster, ditambah dengan adanya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Wisata Indonesia (BWI) yang saling bersinergi, dapat dikolaborasikan dengan berbagai kebijakan positif dalam KTT ASEAN 2023 yang salah satu tujuan utamanya, yakni memacu pertumbuhan ekonomi.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler