Biden dan Ketua DPR Sepakat, Gagal Bayar Utang AS Batal Sementara
Biden menyebut kesepakatan itu sebagai langkah maju yang penting.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Joe Biden dan Ketua House of Representatives Kevin McCarthy mencapai kesepakatan tentatif untuk menangguhkan plafon utang pemerintah federal sebesar 31,4 triliun dolar AS pada Sabtu (27/5/2023) malam waktu AS. Hal ini mengakhiri kebuntuan dalam negosiasi selama berbulan-bulan terkait plafon utang AS.
"Saya baru saja menutup telepon dengan presiden (Presiden AS Joe Biden) beberapa saat yang lalu. Setelah dia membuang-buang waktu dan menolak untuk bernegosiasi selama berbulan-bulan, kami telah mencapai kesepakatan prinsip yang layak untuk rakyat Amerika," ungkap McCarthy seperti dikutip dari Reuters.
Biden menyebut kesepakatan itu sebagai langkah maju yang penting. Dia mengatakan, perjanjian tersebut merupakan sebuah kompromi sehingga tidak semua orang mendapatkan apa yang mereka inginkan. "Itu tanggung jawab dalam pemerintahan."
Kesepakatan itu akan menangguhkan batas utang hingga Januari 2025, sambil membatasi pengeluaran dalam anggaran 2024 dan 2025, menarik kembali dana Covid-19 yang tidak terpakai, mempercepat proses perizinan untuk beberapa proyek energi, dan memasukkan beberapa persyaratan kerja tambahan untuk program bantuan pangan bagi orang miskin Amerika.
Setelah berbulan-bulan, kesepakatan tentatif itu akhirnya lahir setelah beberapa komunikasi lewat telpon yang intens dalam beberapa waktu terakhir. Sebelumnya, Biden dan McCarthy juga melakukan komunikasi lewat telpon selama 90 menit untuk membahas kesepakatan.
"Masih banyak pekerjaan yang harus kami lakukan malam ini untuk menyelesaikan penulisannya (rancangan undang-undang)," kata McCarthy kepada wartawan di Capitol Hill, AS.
McCarthy, mengatakan dia berharap dapat menyelesaikan penulisan RUU pada hari Ahad (28/5/2023). Kemudian, dia akan berbicara dengan Biden dan melaksanakan pemungutan suara pada hari Rabu.