Hijra Bank Targetkan DPK Hingga Rp 500 Miliar pada 2023
Untuk mencapai itu, Hijra Bank terus mendorong sistem digital dan inovasi produk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-Founder Hijra Bank Dima A Djani mengungkapkan, pada kuartal I 2023, terjadi peningkatan 220 persen pada Dana Pihak Ketiga (DPK) di bank digital syariah tersebut. Aset pun mengalami kenaikan hingga hampir mendekati 200 persen akhir tahun lalu.
"DPK kami naik signifikan dan masih ada room funding. Di kuartal I 2023 ini DPK kami yang terkumpul sekitar Rp 100 miliar yang berasal dari dana deposito dan tabungan wadiah," ujar Dima saat ditemui di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Pada 2023 ini, Hijra Bank mentargetkan penghimpunan untuk DPK naik menjadi Rp 300 miliar hingga Rp 500 miliar. Strategi yang akan dilakukan adalah dengan terus mengembangkan sistem digital dan berinovasi terhadap produk yang ditawarkan.
"Target kami Rp 300 miliar sampai Rp 500 miliar DPK tahun ini. Kami akan dorong lagi digital banking. KPR Syariah juga akan memengaruhi ke naiknya DPK kami karena nasabah menabung dan membayar cicilannya ke kami," kata Dima menjelaskan.
Hingga akhir 2022, pertumbuhan pembiayaan yang berhasil disalurkan hampir menyentuh 200 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan penyaluran pembiayaan tersebut, perseroan berhasil membukukan kenaikan laba hingga lebih dari 200 persen year on year (yoy).
Sebagian besar atau lebih dari 50 persen pengguna aplikasi Hijra Bank, tambahnya, adalah masyarakat milenial dan gen-Z, yakni berusia di bawah 35 tahun. Kemudian, lebih dari 24 persen adalah wirausaha, dengan ekosistem pengguna yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.