Korut Umumkan Luncurkan Satelit Mata-Mata Pertama, Pantau Langsung AS
Satelit ini dapat digunakan sebagai pemantauan langsung kegiatan militer AS
REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) akan meluncurkan satelit pengintaian militer pertamanya pada Juni. Laporan media milik pemerintah Korut KCNA menyatakan pada Selasa (29/5/2023), satelit ini dapat digunakan sebagai pemantauan langsung kegiatan militer Amerika Serikat (AS).
Dalam sebuah pernyataan yang dikutip KCNA, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat Partai Buruh Ri Pyong-chol mengecam latihan militer bersama AS dan Korea Selatan (Korsel). Dia menyatakan tindakan itu secara terbuka menunjukkan ambisi sembrono untuk agresi.
Pasukan Korsel dan AS memulai latihan tembakan langsung yang mensimulasikan serangan skala penuh dari Korut pekan lalu. Menurut Pyongyang, kegiatan latihan terbesar itu menunjukkan kemampuan militer yang luar biasa dalam melawan ancaman Pyongyang.
RI mengatakan, latihan itu mengharuskan Pyongyang memiliki sarana yang mampu mengumpulkan informasi tentang tindakan militer musuh secara real time. Pernyataan itu tidak merinci tanggal peluncuran yang tepat, tetapi Korut telah memberi tahu Jepang tentang rencana peluncuran satelit antara 31 Mei hingga 11 Juni. Pengumuman itu mendorong Tokyo untuk menempatkan pertahanan rudal balistiknya dalam keadaan siaga.
Negara yang bersenjata nuklir ini mengumumkan telah menyelesaikan satelit mata-mata militer pertamanya. Pemimpin Korut Kim Jong-un pun telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran tersebut.
Jepang telah berjanji menembak jatuh setiap proyektil yang mengancam wilayahnya. Tokyo mengatakan, peluncuran rudal Pyongyang akan menjadi pelanggaran serius terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.