Menteri Teknologi Israel Diadang Demonstran Yahudi Amerika
Menteri Teknologi Israel batal hadiri acara di Los Angeles karena diadang demonstran
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Konsulat Israel di Los Angeles terpaksa membatalkan acara publik dengan Menteri Sains dan Teknologi, Ofir Akunis. Pembatalan ini menyusul aksi protes orang Yahudi Amerika atas rencana perombakan peradilan oleh pemerintah sayap kanan yang dipimpin Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Akunis diundang untuk berbicara di acara yang diselenggarakan oleh konsulat Israel dengan topik "Dari Bangsa Start-Up ke Bangsa yang Berkembang: Perjalanan Israel ke Kepemimpinan Teknologi Global." Akunis batal hadir setelah puluhan pengunjuk rasa berkumpul di luar lokasi acara. Akunis menuding provokasi oleh pengunjuk rasa menjadi penyebab dirinya batal memberikan pidato di acara tersebut.
“Jika ada tempat untuk debat tanpa kekerasan terkait urusan dalam negeri Israel, itu hanya di Israel dan karena kami tahu bahwa ada provokasi oleh demonstran dari kiri, kami memilih untuk tidak menahan mereka di arena internasional,” kata Akunis, dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (31/5/2023).
Konsul Jenderal Israel Hillel Newman naik ke panggung untuk meminta maaf kepada Akunis. "Sayangnya, saya harus meminta maaf atas nama menteri," kata Newman.
"Dia (Akunis) mengatakan kehadirannya di sini dapat menyebabkan lebih banyak provokasi dengan orang-orang di luar dan para pengunjuk rasa, dan dia mengatakan dia tidak ingin membawa perasaan buruk atau pada apa pun yang terkait dengan Negara Israel, dan karena itu dia memutuskan untuk tidak hadir," ujar Newman.
Aksi protes terjadi atas rencana perombakan yudisial terjadi selama beberapa bulan terakhir di Israel. Masyarakat Israel, aktivis, dan oposisi khawatir perombakan yudisial akan menandai berakhirnya demokrasi Israel. Akunis telah mendorong diskriminasi terhadap non-Yahudi, dengan mempromosikan aneksasi dan penentangan terhadap Palestina.
"Saya tidak akan pernah menyetujui pendirian negara Palestina di Yudea dan Samaria (wilayah pendudukan Tepi Barat) dan saya akan terus mempromosikan, dengan sekuat tenaga, penerapan kedaulatan, yang merupakan proses sejarah yang tidak dapat dicegah," kata Akunis dilaporkan The Jerusalem Post.
Pada Senin (29/5/2023), Menteri Kehakiman Israel, Yariv Levin, mengatakan pemeriksaan Peradilan diperlukan untuk memfasilitasi segregasi rasial di negara tersebut. "Hakim harus memahami bahwa orang Yahudi tidak ingin tinggal dengan orang Arab," kata Levin.