UU Anti-Teror Baru Bisa Yakinkan Turki Loloskan Swedia Gabung NATO
UU Anti-Teror baru Swedia diharapkan buka jalan agar negara tersebut gabung NATO
REPUBLIKA.CO.ID, LULEA -- Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan pada Rabu (31/5/2023), undang-undang anti-terorisme baru yang berlaku pekan ini akan membuka jalan bagi Swedia untuk bergabung dengan NATO, dalam beberapa minggu ke depan dan mengatasi veto Turki.
Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan keanggotaan NATO setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 2022 lalu. Sementara Finlandia sudah disetujui bergabung dengan aliansi militer ini pada April lalu, permohonan Swedia tertahan oleh Turki.
"Undang-undang baru ini akan menutup celah dalam undang-undang anti-teroris yang sudah ada," kata Billstrom kepada para wartawan di Lulea, Swedia utara. "Swedia belum pernah melarang partisipasi dalam organisasi teroris. Namun, kami akan melakukannya sekarang," katanya.
Turki mengatakan Swedia menyembunyikan anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dianggap sebagai organisasi teroris. Undang-undang baru tersebut, menurut Billstrom akan melengkapi komitmen Swedia yang dibuat di Madrid, yakni akan menjadikan kelompok ini ilegal. Negaranya tidak akan lagi mengatur pertemuan atau memberikan bantuan logistik atau keuangan atau bahkan makanan kepada kelompok-kelompok terlarang.
Cakupan yang luas dari undang-undang tersebut telah memicu kekhawatiran di Swedia mengenai apakah undang-undang tersebut dapat melanggar kebebasan berbicara dan hak-hak fundamental lainnya. Namun pemerintah berharap hal ini dapat meyakinkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang baru saja terpilih kembali. Erdogan bisa memberikan lampu hijau bagi Swedia dalam keanggotaan NATO, sebelum pertemuan puncak pertemuan di Vilnius pada bulan Juli.
Erdogan telah mendapat tekanan, tidak terkecuali dari Amerika Serikat, untuk mendukung tawaran NATO dari Swedia, namun sejauh ini Turki menolak untuk mengalah. Billstrom mengatakan bahwa ia berharap pertemuan NATO di Oslo pekan ini akan menekankan perlunya keputusan yang cepat.
"Saya berharap ada pesan yang jelas yang keluar bahwa Swedia diterima dalam keluarga NATO dan bahwa ada harapan yang tinggi bahwa kami akan menjadi anggota sebelum di Vilnius," katanya.