Cina Salahkan AS Atas Insiden di Laut Cina Selatan
Pilot pesawat tempur Cina melakukan manuver dekat pesawat pengintai AS.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyalahkan 'provokasi' Amerika Serikat (AS) atas insiden pesawat Cina terbang di depan pesawat pengintai AS di langit Laut Cina Selatan (LCS). Beijing mengatakan langkah AS membahayakan kedaulatan nasional Cina.
"Sudah lama dan sering Amerika Serikat mengirim kapal dan pesawat untuk melakukan pengintaian dekat pada Cina yang merugikan keamanan dan kedaulatan nasional Cina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Mao Ning, Rabu (31/5/2023).
"Provokasi jenis ini, adalah aktivitas berbahaya yang menimbulkan masalah keamanan di laut. Cina akan terus mengambil semua langkah yang dibutuhkan untuk melindungi dengan tegas keamanan dan kedaulatannya," tambah Mao.
Pada Selasa (30/5/2023) militer AS mengatakan pilot pesawat tempur Cina melakukan "manuver agresif yang tidak perlu" dekat pesawat pengintai AS yang beroperasi di LCS pekan lalu. Rekaman video yang dirilisi militer AS menunjukkan pesawat jet Cina melewati pesawat AS yang terguncang karena turbulensinya.
"(Pesawat Cina) terbang ke depan dan dalam jarak 400 kaki (122 meter) hidung pesawat RC-135, memaksa pesawat AS terbang melalui turbulensinya," kata Komando Indo-Pasifik AS dalam pernyataannya.
"RC-135 menggelar operasi rutin dan aman di ruang udara internasional Laut Cina Selatan, sesuai hukum internasional," tambahnya.
Insiden ini terjadi saat hubungan AS dan Cina semakin memanas karena masalah Taiwan yang Beijing klaim bagian dari wilayah Cina. Hubungan dua negara juga kian memburuk setelah AS menembak jatuh balon udara Cina yang terbang di ruang udara AS.
Pentagon mengatakan insiden terbaru merupakan pola dari Cina. Seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan sejumlah konfrontasi dan penghalauan di ruang udara beresiko oleh pesawat dan kapal Cina baru-baru mencapai tingkat mengkhawatirkan.
"(Tindakan tersebut berpotensi menciptakan insiden tidak aman atau salah penghitungan," katanya.
Laporan insiden di ruang udara LCS disampaikan setelah Cina menolak undangan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin untuk bertemu Menteri Pertahanan Cina di Singapura pekan ini. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengajak Beijing membuka ruang komunikasi yang luas usai insiden pesawat jet.
"Saya pikir ini hanya menunjukkan mengapa penting bagi kami memiliki jalur komunikasi reguler yang terbuka, termasuk, antara menteri pertahanan kami," kata Blinken saat berkunjung ke Swedia.
Beijing mengatakan AS "sepenuhnya bertanggung jawab atas kesulitan pertukaran antara dua militer."
"Di satu sisi, Amerika Serikat terus mengatakan ia memperkuat komunikasi, tapi di sisi lain, mengabaikan keprihatinan Cina dan menciptakan halangan, yang sangat merusak kepercayaan antara dua militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Tan Kefei.
Austin dan pejabat pertahanan AS lainnya sedang memperkuat aliansi di Asia sebagai upaya menahan agresivitas Cina di kawasan. Tapi mereka juga memberikan tanda-tanda tentatif sedang berusaha mendinginkan hubungan yang memanas.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan bertemu dengan Pejabat Senior Kebijakan Luar Negeri Cina Wang Yi di Wina pada awal bulan ini. Presiden AS Joe Biden mengatakan hubungan Washington dan Beijing akan "segera" mencair