Dua Kereta Api Berpenumpang Bertabrakan di India, 120 Orang Meninggal
Sekitar 120 orang meninggal dan 850 luka-luka dalam insiden tabrakan tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, BHUBANESWAR -- Dua kereta penumpang bertabrakan di Odisha pada Jumat (2/6/2023). Sekitar 120 orang meninggal dan 850 luka-luka, menjadi tabrakan ini salah satu kecelakaan kereta api terburuk di India dalam beberapa tahun.
Direktur jenderal pemadam kebakaran di Odisha Sudhanshu Sarangi mengatakan, lebih dari 120 mayat telah ditemukan sejauh ini. Jumlah korban meninggal mungkin bertambah karena tim penyelamat terus melakukan pencarian.
Sekitar 850 orang telah dibawa ke rumah sakit setempat dengan luka-luka. Kepala Sekretaris negara bagian Pradeep Jena dalam sebuah tweet, lebih dari 200 ambulans dikerahkan.
Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan penyelamat memanjat gerbong salah satu kereta yang hancur untuk menemukan korban selamat. Ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro Odisha untuk menyumbangkan darah.
"Saya berada di sana di lokasi dan saya dapat melihat darah, anggota tubuh yang patah, dan orang-orang sekarat di sekitar saya," kata seorang saksi mata kepada //Reuters// melalui telepon.
Menurut laporan pejabat kereta api pada Jumat malam, Coromandel Express yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai bertabrakan dengan kereta penumpang lain Howrah Superfast Express. Howrah Superfast Express tergelincir dan terjerat dengan Coromandel Express.
Ketua Menteri Odisha Naveen Patnaik mengatakan, prioritas pihak berwenang adalah memindahkan korban yang masih hidup ke rumah sakit. "Itu perhatian pertama kami, untuk menjaga yang masih hidup," ujarnya.
Menurut Perdana Menteri India Narendra Modi melalui akun twitter, operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi. "Semua bantuan yang mungkin diberikan kepada mereka yang terkena dampak," katanya.
Menteri Perkeretaapian federal Ashwini Vaishnaw mengatakan, tim penyelamat telah dikerahkan dari Bhubaneswar dan Kolkata Odisha di Benggala Barat. Pasukan Tanggap Bencana Nasional, tim pemerintah negara bagian dan angkatan udara juga dikerahkan untuk menanggapi insiden tersebut.