Dolar Sedikit Melemah Karena Data PMI Sektor Jasa di AS Lesu
Pasar dibiarkan baca data saja sebelum The Fed menyampaikan hasil rapat bulanan.
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dolar AS sedikit melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (Selasa 6/6/2023 pagi WIB), karena data ekonomi Amerika Serikat yang mengecewakan. Hal itu diduga akan memperkuat Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan ini.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,01 persen menjadi 103,9990 pada akhir perdagangan.
Indeks manajer pembelian (PMI) jasa-jasa AS pada Mei jatuh ke 50,3 dari 51,9 April, jauh di bawah ekspektasi 52,2 dan selangkah lagi memasuki wilayah resesi, menurut data yang dikeluarkan oleh Institute for Supply Management (ISM) pada Senin (5/6/2023) pagi.
Dolar AS menarik kembali semua keuntungan karena jatuhnya imbal hasil obligasi pemerintah, segera setelah rilis data.
Menurut laporan tersebut, sektor non-manufaktur dibatasi oleh penurunan tajam dalam komponen pesanan baru yang berwawasan ke depan, yang merosot ke 52,9 dari 56,1 pada April. Indikator ketenagakerjaan juga mengalami penurunan, mundur ke 49,2 pada Mei dari 50,8 di bulan sebelumnya, sebuah indikasi bahwa kondisi perekrutan mungkin memburuk.
Dengan pejabat Federal Reserve sekarang dalam periode blackout sebelum pertemuan 13-14 Juni. "Pasar keuangan dibiarkan fokus pada data saja, dan survei ISM hari ini terbaca sangat buruk," kata Adrian Ash, direktur penelitian di Bullion Vault.
Bank sentral AS dipandang paling mungkin membiarkan suku bunga tidak berubah pada Juni, tetapi pedagang Fed Fund berjangka memperkirakan kemungkinan 65 persen dari setidaknya kenaikan suku bunga 25 basis poin tambahan pada Juli, menurut Alat FedWatch CME Group.
Pejabat Fed termasuk calon wakil ketua Philip Jefferson telah menekankan bahwa setiap keputusan Fed untuk mempertahankan suku bunga acuan stabil pada pertemuan yang akan datang tidak boleh dianggap berarti bank sentral AS selesai mengetatkan kebijakan moneter.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0714 dolar AS dari 1,0713 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2433 dolar AS dari 1,2453 dolar AS pada sesi sebelumnya.
Dolar AS dibeli 139,6130 yen Jepang, lebih rendah dari 139,9190 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9057 franc Swiss dari 0,9085 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3437 dolar Kanada dari 1,3430 dolar Kanada. Dolar AS naik menjadi 10,8539 krona Swedia dari 10,8007 krona Swedia.