Mike Tyson Menangisi Hidupnya yang Kesepian saat Menjadi Raja Tinju Dunia

Sosok sekeras Mike Tyson ternyata memiliki jiwa yang rapuh.

EPA-EFE/JOE SCARNICI
Mike Tyson berpose di ruang ganti usai pertarungannya melawan Roy Jones Jr. di Staples Center di Los Angeles, California, AS, 28 November 2020.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan petinju kelas berat Mike Tyson mencurahkan isi hatinya tentang olahraga  yang pernah membesarkan namanya tersebut. Bahkan, sosok sekeras Mike Tyson ternyata memiliki jiwa yang rapuh.

Baca Juga


Tyson menumpahkan air mata ketika mengungkapkan pengakuannya di podcast. Dia mengaku merasa hampa dengan tahun-tahunnya sebagai salah satu bintang olahraga terbesar.

Klip konferensi pers lama Tyson telah beredar di media sosial di mana ia berbicara tentang betapa sulitnya olahraga tinju di balik semua ketenaran, kekayaan, dan kejayaan.

Iron Mike mengeklaim, tinju adalah olahraga paling sepi di antara yang lain. Itu mungkin mengejutkan banyak pihak, tetapi Tyson mengatakan bahwa dia sudah berbulan-bulan tidak melihat istri dan anak-anaknya.

"Ini adalah olahraga paling kesepian di dunia. Saya tidak berhubungan dengan istri dalam setahun, 'kamu pikir aku peduli dengan Andrew Golota?'. Saya pun sudah berbulan-bulan tidak bertemu anak-anak saya," kata Tyson berbicara tentang laga melawan Golota pada masa silam. 

Legenda tinju Amerika itu menjadi juara termuda Kelas Berat. Tetapi menghabiskan tiga tahun di penjara setelah dihukum karena pemerkosaan pada tahun 1992.

Setelah hukuman penjara, Tyson memenangkan gelar WBC dan WBA pada tahun 1996 tetapi pada tahun yang sama kalah dari Evander Holyfield dan terkenal menggigit telinganya dalam pertandingan ulang mereka setahun kemudian.

"Aku tidak peduli dengan kehidupanku sendiri. Ini adalah sebuah penderitaan selama karier saya," sambung Mike.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler