PP Presisi Bidik Kontrak Baru Rp 7 Triliun dari Sektor Pertambangan di 2023
Kontrak baru sektor jasa pertambangan pada 2022 sebesar 55 persen dari total kontrak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten pelat merah jasa pertambangan dan konstruksi yang berbasis alat berat, PT PP Presisi Tbk membidik perolehan kontrak baru Rp 6 triliun - Rp 7 triliun dari sektor jasa pertambangan pada 2023. Target kontrak baru tersebut meningkat 20-30 persen dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama PP Presisi I Gede Upeksa Negara menuturkan, target tersebut akan didukung oleh momentum pertumbuhan yang kuat sektor pertambangan Indonesia, serta kebijakan perluasan hilirisasi yang diambil Pemerintah salah satunya energi baru terbarukan dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pasokan batubara dan pengurangan dampak karbon.
"Kami percaya saat ini yakni waktu yang tepat untuk memfokuskan sumber daya dan energi kami sektor jasa pertambangan seperti perolehan kontrak baru dengan target kontrak baru dalam rentang Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun, atau meningkat 20-30 persen dari tahun sebelumnya, yang mana perolehan kontrak pada jasa pertambangan terus meningkat dari tahun ketahun sesuai dengan target perseroan," kata I Gede dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (7/6/2023).
Menurutnya, keberhasilan perseroan dalam perolehan kontrak baru sektor jasa pertambangan pada 2022 sebesar 55 persen dari total kontrak, perseroan optimis terus berfokus pada perolehan kontrak baru sektor jasa pertambangan nikel sebagai sumber recurring income perseroan dengan jangka waktu kontrak yang lebih panjang.
Di samping itu, dalam upaya perluasan portofolio pertambangan, PP Presisi telah mengumumkan rencana untuk merambah ke dalam pertambangan mineral lainnya seperti bauksit dan emas, selain pertambangan nikel yang saat ini sedang dikerjakan.
Sebagai bagian dari komitmen perseroan pada jasa pertambangan, perseroan saat ini memiliki izin usaha jasa pertambangan. Izin ini memberikan kepercayaan dan otoritas kepada perseroan untuk melakukan kegiatan di seluruh spektrum jasa pertambangan.
"Dengan fokus strategis baru ini, PP Presisi menunjukkan kepada stakeholders dan shareholders bahwa mereka bukan hanya ahli dalam bidang konstruksi sipil, tetapi juga berupaya untuk menjadi pemain kunci dalam industri pertambangan," imbuhnya.