Apakah Roh Orang Meninggal Bisa Tahu Kabar Keluarga yang Masih Hidup di Dunia?
Roh orang meninggal bisa mengetahui perkembangan kerabat yang masih hidup
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Manusia yang telah meninggal berada di alam barzakh menanti hari kiamat. Roh orang mukmin yang saleh berkumpul dengan roh mukmin lainnya.
Imam Qurthubi dalam kitab at-Tadzkirah menjelaskan bahwa mereka merasakan ketenteraman dan kenikmatan barzakh. Sedang roh orang-orang kafir merasakan pedihnya siksa di alam barzakh.
Namun, benarkah bila setiap kabar tentang orang yang hidup bisa sampai kepada orang yang telah mati?
Misalnya, kabar kebahagiaan pernikahan seorang anak apakah bisa sampai diketahui oleh orang tuanya yang sudah meninggal? Dalam kitab at-Tadzkirah, Imam Qurthubi menukilkan sebuah keterangan Ibnu Mubarak.
Diceritakan bahwa Sa'id bin Jubair mengunjungi keponakannya yang adalah anaknya Amru bin Aus. Wanita itu juga adalah istri Utsman bin Abdullah bin Aus.
Jubair ingin memastikan bahwa kehidupan pernikahan keponakannya itu bahagia.
Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa Jubair menasihati Utsman untuk berbuat baik kepada istrinya. Sebab, kabar tentang perbuatan yang dilakukannya orang yang hidup juga sampai kepada orang yang telah meninggal.
Dalam riwayat tersebut juga dijelaskan tentang roh orang mukmin yang telah meninggal akan bertemu dan saling bertukar informasi dengan roh mukmin lainnya.
Mereka akan bertanya tentang keberadaan si Fulan yang tidak terlihat padahal telah lebih dulu meninggal. Maka roh mukmin lain menjawab roh si Fulan berada dalam siksaan.
قال ابن المبارك : وأخبرنا عبد الله بن عبد الرحمن بن يعلى الثقفي قال: أخبرني عثمان بن عبد الله بن أوس أن سعيد بن جبير قال له: استأذن لي على بنت أخي، وهي زوجة عثمان، وهي إبنة عمرو بن أوس، فاستأذنت له عليها، فدخل عليها ثم قال : كيف يفعل بك زوجك؟ قالت: إنه إلي لمحسن فيما استطاع، فالتفت إلي ثم قال، ياعثمان أحسن إليها فإنك لا تصنع بها شيئا إلا جاء عمرو بن أوس ، فقلت: وهل يأتي الأموات أخبار الأحياء؟ قال : نعم ما من أحد له حميم إلا ويأتيه أخبار أقاربه، فإن كان خيرا سر به وفرح وهنىء به، وإن كان شرا ابتأس وحزن به، حتى إنهم يسألون عن الرجل قد مات فيقال : ألم يأتكم؟ فيقولون : لا خولف به إلى أمه الهاوية.
Ibnu Mubarok berkata bahwa telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman bin Ya'la Ats Tsaqofi, dia berkata, “Mngabarkan padaku Utsman bin Abdullah bin Aus, bahwa Sa'id bin Jubair berkata padanya, “Izinkan saya melihat anak perempuan saudaraku, dia adalah istri Utsman dan dia adalah anaknya 'Amru bin Aus-. Maka aku (Utsman) mengizinkannya menemui istrinya itu. Maka masuk dan bertemu Sa'id bin Jubair dengan wanita itu. Kemudian Sa'id bin Jubair berkata, “Bagaimana perlakuan suamimu terhadapmu? Wanita itu menjawab, “Sungguh dia telah berbuat baik kepadaku sebanyak yang dia bisa.”
Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
Maka Sa'id bin Jubair menoleh kepadaku (Utsman). Kemudian dia berkata, “Ya Utsman berbuat baiklah engaku pada istimu, karena sesungguhnya tak ada perbuatanmu terhadap istrimu kecuali diketahui Amru bin Aus. Maka saya (Utsman) bertanya: Apakah kabar orang hidup sampai kepada orang mati?” Sa'id bin Jubair menjawab, “Tak seorang pun yang punya kerabat dekat yang sudah meninggal kecuali kabar tentang dirinya sampai kepada kerabatnya itu, maka apabila kabar yang sampai itu adalah kabar baik, mereka merasa senang, gembira dan tentram. Dan jika buruk kabar yang sampai pada mereka, mereka bersedih. sehingga mereka (orang yang telah meninggal) saling bertanya apabila ada yang meninggal. Mereka bertanya: Apa dia belum datang kepadamu? Mereka menjawab: Tidak, dia ke neraka Hawiyyah.” Wallahu a'lam