Rencana Pertemuan Puan-AHY, PDIP Bantah Ingin Rusak Koalisi Perubahan

PDIP juga meminta rencana pertemuan Puan-AHY tak dikaitkan dengan masa lalu.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua DPP PDIP Said Abdullah, membantah rencana pertemuan Puan dan AHY untuk merusak Koalisi Perubahan. (ilustrasi)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, mengatakan silaturahim antarpartai politik merupakan sesuatu yang harus disambut baik. Termasuk rencana pertemuan antara Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). 

Baca Juga


Meski kedua sosok tersebut notabenenya berbeda koalisi, komunikasi haruslah tetap terjaga. Ia juga membantah bahwa rencana pertemuan itu merupakan upaya PDIP memecah Koalisi Perubahan untuk Persatuan. 

"Jangan kemudian begitu bertemu 'Wah ini nanti PDIP akan merusak koalisi' mana bisa kami punya niat seperti itu, tidak lah," ujar Said di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/6/2023). 

Rencana pertemuan antara Puan dan AHY merupakan bentuk penghormatan politik jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024. Meskipun bakal calon presiden (capres) yang diusung berbeda. 

Selain itu, ia juga meminta rencana pertemuan tersebut tak dikait-kaitkan dengan persoalan antara PDIP dan Partai Demokrat pada masa lalu. Tegasnya, rencana pertemuan itu merupakan bentuk silaturahim yang harus terus terbangun. 

"Bagi saya beginilah sesungguhnya, kenapa sih kita itu menjadi bangsa yang selalu mengorek-ngorek luka masa lalu," ujar Said. 

 

 

Diketahui, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto sudah bertemu dengan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya. Pertemuan terjadi pada Ahad (11/6/2023) sore di sebuah restoran di Jakarta. 

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menyampaikan bahwa pertemuan tersebut berlangsung hangat. Hasto sendiri didampingi oleh Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto. 

"Dipertemuan tadi dibahas untuk mengatur waktu yang pas kapan mas AHY dan Mbak Puan bertemu sambil mencocokkan jadwal masing-masing," ujar Jansen kepada wartawan, Senin (12/6/2023). 

Di samping itu, PDIP sendiri memahami posisi Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Termasuk dalam pengusungan Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal capres. 

Partai Demokrat juga menghargai PDIP yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres. Selain pemilihan umum (Pemilu) 2024, persoalan kebangsaan juga dibahas dalam pertemuan itu. 

"Jadi bukan sekadar membahas soal pilpres semata walau tidak dapat dihindari momentnya sekarang itu," ujar Jansen. 

 

 

9 Cawapres Anies Usulan Demokrat - (Infografis Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler