Korsel Dakwa Mantan Pejabat Samsung Bocorkan Data Teknologi Chip ke Cina

Mantan pejabat Samsung mencuri teknologi untuk membangun pabrik chip di Cina

Ubergizmo
Mantan eksekutif Samsung Electronics dicurigai mencuri teknologi perusahaan tersebut untuk membangun sebuah pabrik chip di Cina.
Rep: Amri Amrullah Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Jaksa penuntut di Korea Selatan mengatakan mereka telah mendakwa seorang mantan eksekutif Samsung Electronics pada Senin (12/6/2023), karena dicurigai mencuri teknologi perusahaan tersebut untuk membangun sebuah pabrik chip di Cina.

Terdakwa, yang juga pernah bekerja di SK Hynix sebagai wakil presiden, dituduh memperoleh data Samsung secara ilegal untuk membangun pabrik di kota Xian, Cina barat laut antara tahun 2018 dan 2019, kata Kantor Kejaksaan Distrik Suwon dalam sebuah pernyataan.

Tanggal persidangan belum dikonfirmasi oleh pengadilan setempat di mana surat dakwaan telah diajukan. Terdakwa, yang ditangkap bulan lalu, telah bekerja selama 28 tahun di perusahaan pembuat chip Korea Selatan tersebut, kata jaksa. Para pejabat tidak mengidentifikasi identitas terdakwa.

Reuters tidak dapat segera menghubungi terdakwa untuk memberikan komentar. Mantan eksekutif Samsung tersebut diduga mencoba membangun pabrik yang berjarak 1,5 km (1 mil) dari fasilitas manufaktur chip Samsung di Xian setelah mendirikan perusahaan semikonduktor, kata jaksa.

Namun, upaya untuk membangun pabrik baru dengan menggunakan data Samsung berakhir dengan kegagalan karena masalah pendanaan, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka juga telah mendakwa enam orang lainnya atas keterlibatan mereka dalam dugaan kejahatan tersebut. Termasuk seorang karyawan perusahaan inspeksi yang dituduh membocorkan rencana arsitektur pabrik semikonduktor Samsung.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka memperkirakan pencurian data tersebut telah menyebabkan kerugian setidaknya 30 miliar won (23 juta dolar AS) bagi Samsung Electronics.

"Ini adalah kejahatan besar yang dapat memberikan pukulan berat bagi keamanan ekonomi kita dengan mengguncang fondasi industri chip dalam negeri pada saat persaingan yang semakin ketat dalam pembuatan chip," kata kantor jaksa.

Samsung Electronics tidak segera menanggapi permintaan menanggapi berita ini. SK Hynix menolak berkomentar.

Tuduhan ini muncul ketika Korea Selatan telah berjanji untuk meningkatkan dukungan bagi sektor produsen chip-nya. Presiden Yoon Suk Yeol menggambarkan persaingan di industri ini sebagai "perang habis-habisan" di tengah meningkatnya ketegangan antara Cina dan Amerika.

Samsung Korea Selatan dan SK Hynix, sebenarnya dua pembuat chip memori terbesar di dunia, yang juga telah menginvestasikan miliaran dolar di pabrik-pabrik chip di Cina.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler