Proyek Pipa Gas Cisem Ditargetkan Rampung pada 2025
Proyek pipa gas Cisem akan tersambung dengan pipa gas Gresik-Semarang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memproyeksikan proses pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) akan rampung seluruhnya pada awal atau pertengahan tahun 2025. "2025 awal, pertengahan lah ya," kata Arifin kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/6/2023).
Menteri ESDM menyampaikan, dirinya baru saja bertemu Presiden Joko Widodo untuk melaporkan kemajuan pembangunan pipa gas Cisem ruas I Semarang-Batang. Menurut Arifin, pemerintah akan mengerjakan pipa gas Cisem ruas II Batang-Kandang Haur Timur.
"Baru sampai Batang, mungkin satu setengah tahun lagi jadi nanti ke Cirebon," katanya.
Pipa gas tersebut juga tersambung dengan pipa gas Gresik-Semarang (Gresem) yang sudah beroperasi sejak pertengahan tahun 2021. Penyambungan tersebut dilakukan untuk mendistribusikan produksi gas bumi yang melimpah di Jawa Timur, yang selama ini belum semuanya tersalurkan.
"Jadi, harus kita pasangin pipanya ke Barat, ke Jawa Barat, supaya nanti di Balongan bisa mengurangi LPG, enggak usah pakai LPG, mengurangi impor LPG," katanya.
Selepas pipa Cisem tersambung dengan Gresem, Arifin menuturkan ,pihaknya bakal mengusulkan tahapan selanjutnya untuk menyambungkan pipa gas, yakni dari Dumai ke Sumatra Utara. Menurut Arifin, dengan penyambungan pipa gas tersebut, pemenuhan kebutuhan di Sumut tidak perlu mendatangkan LNG dari Papua dan cukup dari Jawa-Sumatra.
"Kalau yang sekarang ini (panjangnya) masih kita siapkan ini 240 km. Yang sudah mau selesai 80 km, sisanya sampai Cirebon nanti. Kemudian yang di Sumatra 460 km," ujarnya.
Arifin memperkirakan sambungan pipa gas Jawa-Sumatra tersebut bisa terwujud pada 2027 apabila mendapatkan dukungan anggaran.
Sebelumnya, saat meninjau proyek pipa gas Cisem di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah, Menteri ESDM menyatakan penyelesaian pembangunan Cisem ruas I akan berlangsung sesuai rencana dan siap menerima gas pada Agustus 2023. Sementara pasokan gas bumi ke industri bakal dimulai pada November atau Desember 2023.
Proyek pipa gas Cisem ruas I dibangun dari dana APBN dengan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract) senilai Rp1,1 triliun. Pipa akan dialiri gas bumi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru di Wilayah Kerja (WK) Blora; Long Term Plan (LTP) WK Cepu (Lapangan Cendana-Alas Tua); dan WK Tuban (Lapangan Sumber-2).
Adapun potensi pemanfaatan pipa gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.