5 Bahaya yang Dihadapi Muslimah dan Penting Diwaspadai Masa Kini
Muslimah menghadapi tantangan berat pada era sekarang
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Allah SWT memuliakan wanita. Islam memuliakan wanita. Hukum-hukum yang berkaitan khusus dengan wanita sangat banyak. Bahkan ada surat khusus, an-Nisa.
"Ada beberapa hal, hukum yang ditujukan khusus untuk wanita. Ini tujuannya bukan untuk mengekang wanita. Contoh perintah untuk menutup aurat, ini bukan mengekang kebebasan wanita. Ini untuk kebaikan mereka sendiri dan karena Allah menyayangi mereka," ujar Ustaz Abu Ihsan al-Maidany kepada jamaah di Masjid Baitul Hakim, Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Selasa (13/6/2023).
Syariat Islam ada untuk menjaga kemaslahatan kaum-Nya, tidak terkecuali bagi wanita. Ustadz Abu Ihsan meng ingatkan jika hukum-hukum yang ditujukan kepada wanita jumlahnya lebih banyak daripada pria.
Peran seorang wanita pun besar dalam proses menciptakan wanita, sebanyak 75 persen. Wanita adalah sosok yang istimewa dan perlu dijaga sebaik-baiknya. Islam memberikan perhatian yang besar untuk itu.
Ustadz Abu Ihsan mengatakan, dengan adanya berbagai macam aturan atau hukum bagi Muslimah, tidak menutup kemungkinan ada beberapa pihak yang berburuk sangka akan hal itu.
Dianggapnya aturan yang ada malah mengekang dari kebebasan. Ia pun menyebut bahwa ini tidak boleh dan berisiko membahayakan wanita.
Contoh pertama pelanggaran yang dilakukan wanita atas hukum Allah SWT adalah keluar rumah menggunakan parfum. Muslimah dalam sebaiknya tidak memakai parfum mencolok jika bepergian atau keluar rumah. Nabi SAW mengatakan:
كُلُّ عَيْنٍ زَانِيَةٌ، وَالْمَرْأَةُ إِذَا اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِالْمَجْلِسِ فَهِيَ كَذَا وَكَذَا “. يَعْنِي زَانِيَةً
"Setiap [kebanyakan] mata melakukan zina, dan perempuan jika ia memakai wewangian kemudian lewat di suatu majelis maka ia yang begini dan begini. Artinya ia adalah wanita pezina."
Ustadz Abu Ihsan lalu menyatakan, syariat ini bukan berarti wanita sama sekali tidak diizinkan menggunakan parfum. Wanita boleh menggunakan parfum, tapi dipakai di rumah saja.
Ustadz Abu Ilhan tidak membenarkan wanita yang bau karena akan mengganggu sekitar. Karena, Islam mewajibkan umat- Nya menjaga kebersihan dan keindahan. Yang benar adalah natural saja dan dalam kondisi bersih.
"Pewangi pakaian sekarang ini juga ada parfumnya. Nah ini pilihlah yang wanginya natural, yang sekadar menghilangkan bau apek pada pakaian. Kita harus pintar pilah-pilih," ujarnya.
Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya
Musibah kaum wanita kedua adalah ghibah atau ngerumpi. Dorongan untuk ngerumpi lebih besar pada wanita diban dingkan pria. Suatu hari Aisyah berkata tentang Sofia pada Nabi Muhammad SAW. Aisyah berkata bahwa Sofia itu pendek. Mendengar hal itu Nabi SAW pun menegur dan berkata:
لقد قُلْتِ كلِمَة لو مُزِجَت بماء البحر لَمَزَجَتْهُ "Sungguh engkau telah mengatakan suatu perkataan yang bila itu dicampur dengan air laut niscaya itu akan merusak air laut itu."
Mendengar ini Sahabat berkata, "Apa yang terjadi bila apa yang kita sebutkan memang ada pada diri seseorang itu?" Nabi pun menjawab:
إِنْ كَانَ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدِ اْغْتَبْتَهُ, وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ "Kalau betul-betul ada maka engkau telah mengghibahinya, tapi kalau tidak ada maka engkau telah menyebarkan fitnah."
Ustadz Abu Ilhan pun meminta kepada jamaah wanita jika sedang berkumpul untuk menahan diri dari perbuatan ghibah dan fitnah.
Kelemahan wanita terletak pada lisannya. Selain membicara kan orang lain, mendengar ghibah juga dilarang. Seseorang yang kebetulan berada di suatu tempat, lalu didekatnya ternyata ada yang sedang berghibah dan ia tidak pindah, ia akan terkena dosanya.
Yang harus dilakukan seseorang saat mendengar ada yang berghibah adalah menghentikannya. Jika dirasa tidak memiliki kemampuan untuk itu, ia harus meninggalkan tempat ghibah itu.
Ghibah saat ini lebih canggih dan mudah dengan adanya sosial media. Grup-grup WA, Facebook, dan yang lain menjadi sarana lain berghibah.
Ghibah di dunia maya ini juga berbahaya. Berdiam di dalamnya tanpa menghentikan, juga akan terkena dosa.
"Kalau perihal ghibah ini pernah terjadi pada Aisyah, apakah tidak menutup kemungkinan terjadi pada diri kita?" ucap Ustadz ini.
Bahaya seorang Muslimah lainnya adalah tasyabbuh dengan laki-laki atau bersikap kelaki-lakian. Allah SWT menciptakan perempuan dengan kodratnya, hal ini jangan dilangkahi atau menyalahi kodrat yang ada. Setanlah yang menghendaki kita mengubah yang diberikan dan diciptakan Allah SWT.Dalam HR Bukhari disebut:
لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – الْمُتَشَبِّهِينَ مِنَ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ ، وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنَ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ "Rasul melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki."
Bahaya keempat, yakni meratapi jenazah utamanya saat terkena musibah. Wanita lebih gampang meratap dan me rasa sedih yang lebih dalam dibandingkan pria.
Baca juga: Masuk Islam, Zilla Fatu Putra Umaga Pegulat WWE Ini Beberkan Alasannya yang Mengejutkan
Bahaya terakhir adalah banyak nya wanita-wanita yang meminta cerai pada suami tanpa alasan. Alasan yang diberikan oleh sang istri ini bukan sesuatu yang jelas atau terkesan dibuat-buat.
Wanita saat ini semakin berani karena punya penghasilan dan merasa mapan. Banyak wanita yang merasa dirinya sejajar bahkan di atas dengan suaminya. Karena hal ini, ia terkadang tidak segansegan dalam memberikan ultimatum dan meminta cerai tanpa menyadari akibatnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلاَقًا فِى غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ "Siapa saja wanita yang meminta (menuntut) cerai kepada suaminya tanpa alasan yang dibenarkan maka diharam kan bau surga atas wanita tersebut.”
Ucapan Nabi ini termasuk ancaman yang berat dan besar. Dalam Islam, kedudukan seorang suami sangat besar dan tinggi.
Salah satu kewajiban Muslimah yang telah menikah adalah me naati suaminya. Maka, permintaan cerai tanpa alasan yang dibenarkan adalah hal yang melanggar kewajiban itu.