3 Bayi yang Mampu Berbicara Atas Izin Allah SWT, Ini Masing-masing Kisahnya
Allah SWT mengizinkan tiga bayi untuk berbicara
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sejarah merekam bayi-bayi bisa berbicara. Paling terkenal adalah Isa binti Maryam. Kaum bani Israil menyindir Maryam yang hamil tanpa memiliki suami. Mereka berkata:
يَا أُخْتَ هَارُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ امْرَأَ سَوْءٍ وَمَا كَانَتْ أُمُّكِ بَغِيًّا “Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina” (QS Maryam ayat 28).
Maryam hanya diam. Tangannya menunjuk bayi mungil di pangkuannya. Sikap itu disambut tawa kaum bani Israel. Mereka heran bagaimana orang dewasa bisa berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? Dengan izin Allah, Isa dapat berbicara:
قَالَ إِنِّي عَبْدُ اللَّهِ آتَانِيَ الْكِتَابَ وَجَعَلَنِي نَبِيًّا وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنْتُ وَأَوْصَانِي بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ مَا دُمْتُ حَيًّا وَبَرًّا بِوَالِدَتِي وَلَمْ يَجْعَلْنِي جَبَّارًا شَقِيًّا
"Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Alkitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada. Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia (pun) tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka" (QS Maryam ayat 30-32).
Begitulah kalimat yang meluncur dari mulut Isa. Aidh Al-Qarni menjelaskan, berdasarkan satu riwayat, Isa dapat berbicara dengan suara yang fasih, jelas, dan lucu. Dia berbicara dalam waktu tiga hari.
Sosok kedua yakni teman Juraij. Dalam bukunya, Sentuhan Spiritual Aidh Al Qarni, syekh kenamaan dari Arab Saudi itu menceritakan, Juraij adalah lelaki bani Israil yang gemar beribadah.
Ia selalu melaksanakan sholat, zikir, dan berdoa kepada Allah SWT. Ia membangun satu tempat untuk menyepi agar bisa beribadah kepada Tuhannya.
Baca juga: Mengapa Tuyul Bisa Leluasa Masuk Rumah? Ini Beberapa Penyebabnya
Satu hari, ibunya datang saat Juraij sedang sholat. Ibunya berkata, "Wahai Juraij." Juraij pun membatin, "Ya Tuhan, sholatku atau ibuku." Dia bingung apakah harus menghentikan sholatnya untuk menjawab ibunya atau terus melaksanakan sholat tanpa memutuskannya. Ia lantas memilih untuk meneruskan sholatnya. Ibunya pun pergi meninggalkan Juraij.
Esok harinya, ibunya kembali mendatangi Juraij. Namun, Juraij ketika itu masih dalam keadaan sholat. Ibunya berkata, "Wahai Juraij." Juraij kembali berkata, "Ya Tuhan, ibuku atau sholatku!"
Dia pun meneruskan sholatnya. Ibunya kembali pergi. Kejadian ini kembali terulang keesokan harinya. Ibu Juraij datang ketika Juraij sedang larut dalam sholat. Juraij kembali memutuskan untuk meneruskan sholat.
Sang ibu rupanya kesal. Dia pun berdoa kepada Allah....
Sang ibu rupanya kesal. Dia pun berdoa kepada Allah, "Ya Allah, jangan matikan dia sampai melihat muka wanita pelacur." Ibunya berdoa kepada Allah agar Juraij menyaksikan muka wanita-wanita pezina sebelum mencabut nyawa anaknya. Setelah berdoa, ibunya kemudian pergi. Orang-orang bani Israil kembali menggunjingkan Juraij dan ibadahnya. Mereka membenci Juraij dan tidak menginginkan kecuali kemesuman, kefasikan, dan pelacuran. Mereka meninggalkan hijab. Perempuan bergumul dengan lelaki sehingga zina merajalela. Allah pun melaknat mereka dan menjadikan sebagian di antaranya monyet dan babi (QS Al Maidah ayat 13).
Orang-orang bani Israil kemudian berupaya untuk memfitnah Juraij. Lantas, seorang perempuan cantik mendatangi mereka dan berkata, "Jika kalian ingin, aku akan memfitnahnya untuk kalian."
Wanita itu berusaha untuk menggoda Juraij. Namun, Juraij mengabaikannya. Pelacur itu tak kehilangan akal. Dia mendatangi seorang penggembala dan membawanya ke tempat ibadah Juraij. Pelacur itu menggoda penggembala itu sampai menggauli dirinya hingga hamil. Setelah anak yang di kandungnya lahir, pelacur itu berkata, "Anak itu dari Juraij."
Baca juga: Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus: Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini
Orang-orang bani Israil pun mendatangi Juraij dan memintanya untuk turun. Mereka menghancurkan pertapaannya dan memukulinya. Juraij heran sambil berkata, "Ada apa ini?" Juraij dituding berzina sambil membawa anak pelacur itu. Juraij berkata, "Biarkan aku sampai selesai sholat." Usai beribadah, ia mendatangi anak itu. Juraij menekan bagian perutnya sambil berkata, "Wahai anak kecil, siapakah bapakmu?" Anak yang masih menyusu itu kemudian berkata, "Bapakku adalah fulan, tukang gembala."
Keajaiban lainnya yang ditukil dari riwayat Imam Bukhari. Seorang ibu yang menyusui anaknya melihat lelaki sedang melintas dengan kuda. Dia begitu gagah dengan tubuh dan pakaiannya. Ibu anak itu kemudian berkata, "Ya Allah, jadikanlah anakku seperti orang ini." Tiba-tiba anak itu melepas susu dan memandang ibunya. Kemudian, dia berkata, "Ya Allah, jangan Engkau jadikan aku seperti dia!"
Tak cukup dengan itu, ibu itu melihat seorang perempuan yang sedang dipukuli orang banyak. Mereka menuduh perempuan itu sebagai pezina dan pencuri. Wanita itu hanya berkata, "Cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung." Ibu itu pun kembali berdoa, "Ya Allah, jangan Engkau jadikan anakku seperti wanita itu." Anak itu kembali melepas susunya dan memandang ibu nya. Dia berkata, "Ya Allah, jadikan aku seperti dia!"
Anak yang disusui itu berkata, lelaki yang melintas tersebut adalah orang zalim. "Maka, aku berkata, 'Ya Allah, jangan jadikan aku seperti dia.'" Anak itu juga berkata, wanita yang dipukuli itu bukan pezina dan bukan pencuri. "Maka aku berkata, 'Ya Allah, jadikan aku seperti dia.'"