Politikus PDIP Depok Sindir PSI dan Giring Dompleng Kaesang Pangarep
Kalau dia menang, Kaesang wali kota. dulu dia pakai Ganjar, emang mau nebeng kali?
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman menyindir tingkah politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang suka mencatut figur populer untuk mempromosikan partainya. Setelah sempat mendompleng ketenaran Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, kini PSI mempromosikan Kaesang Pangarep sebagai calon wali kota Depok pada 2024.
Padahal, ayah Kaesang adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP. Adapun aturan di dalam PDIP, satu keluarga tidak boleh beda partai. Jika satu keluarga berbeda partai maka bakal dilakukan pemecatan.
PSI yang hanya memiliki satu kursi di DPRD Kota Depok memang secara resmi mendukung Kaesang maju pada Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Depok 2024. Untuk merealisasikan hal itu, PSI menargetkan bisa meraih enam kursi dari total 50 kursi. Ikravany pun heran dengan strategi PSI.
Baca: Perbandingan Pembangunan di Kota Depok dan Solo
"Nah sekarang ada lagi mau pakai lagi nih partai yang bilang kalau dia menang, Kaesang jadi wali kota. Padahal targetnya cuma enam kursi, enam kursi gimana mau menang? Ya kan? Nomor satu di DPRD Depok sekarang 12 kursi, nomor dua 10 kursi, nomor tiga juga 10 kursi, lha enam kursi darimana menangnya?" kata Ikravany dalam video yang diunggah di akun Tiktok dikutip Republika.co.id di Kota Depok, Sabtu (17/6/2023).
Dia pun membuat sindiran itu tepat di trotoar Jalan Margonda Raya, depan baliho besar bergambar Kaesang. Baliho tersebut memajang wajah Kaesang yang berpenampilan religius, yang ditandai memakai kopiah, baju koko, dan berjenggot. "Tapi kan dia bikin gede-gede, kalau dia menang, Kaesang wali kota. Dulu dia pakai Ganjar, emang mau nebeng kali? Udah pusing gua, gua gak tau partai apaan," ujar Ikravany.
Tidak ketinggalan, Ikravany ikut menyindir Ketua Umum DPP PSI Giring Ganesha Djumaryo yang sempat berfoto bersama Kaesang. Giring juga menunjukkan dukungan kepada Kaesang. Ikravany pun pusing dengan strategi PSI dan ingin bermain band saja.
"Gua mau latihan band dulu gua mau mau manggung, mau jadi ketua umum partai," ujarnya mengakhiri pendapat sembari diikuti munculnya lagu band Nidji berjudul Hapus Aku. Giring adalah eks vokalis Nidji yang kini aktif di dunia politik.
Baca: Berikut Data dan Fakta Depok Versus Solo, Lebih Maju Mana?
"Yakinkan aku Tuhan, dia bukan milikku, biarkan waktu-waktu," begitu suara lagu ketika Ikravany mengakhiri sindirannya kepada PSI dengan latar belakang baliho Kaesang di Jalan Margonda Raya.
Politikus PDIP sindir strategi PKS...
Sebelumnya, Ikravany juga sempat menyindir strategis Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menjadi pemenang di Kota Depok, baik eksekutif maupun legislatif. Dia menyebut, PKS menggunakan strategi menggratiskan surat izin mengemudi (SIM) dan pajak motor gratis kalau menang Pemilu 2019.
Meski gagal menang, strategi PKS itu mampu mendongkrak suara hingga meraih 50 kursi DPR atau 8,7 persen serta di Kota Depok mendapatkan 12 kursi atau 24 persen. Ikravany pun menyamakan cara yang digunakan PSI saat ini mirip dengan PKS. Keduanya memakai strategi populis untuk meraih suara.
"Dulu ada partai yang sebelum pemilu surveinya nggak sampai empat persen, terus dia janjiin, kalau dia menang, pajak kendaran gratis, SIM seumur hidup. Padahal cuma tiga sampai empat persen, dan terbukti setelah itu dia berhasil dapat sekitar lima sampai enam persen, tapi kan gak menang, kan kasihan orang yang berharap, SIM-nya gratis, jadi ketipu," ucap Ikravany.