Intelijen Inggris: Militer Rusia dan Ukraina Alami Kerugian Besar
Selama 24 jam Rusia melakukan 43 serangan udara, 51 serangan dari peluncur roket.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia dan Ukraina menderita banyak korban militer, saat Ukraina berjuang untuk mengusir pasukan Kremlin dari daerah yang diduduki pada tahap awal serangan balasannya. Penilaian pejabat militer Inggris pada Ahad (18/6/2023) menyatakan, kerugian Rusia mungkin berada pada level tertinggi sejak puncak pertempuran di Bakhmut pada Maret.
Menurut intelijen Inggris, pertempuran paling sengit berpusat di tenggara Provinsi Zaporizhzhia, di sekitar Bakhmut dan lebih jauh ke barat yaitu di Provinsi Donetsk, Ukraina timur. Intelijen Inggris melaporkan, Ukraina melakukan serangan di daerah-daerah tersebut dan telah membuat kemajuan kecil. Mereka mengatakan, pasukan Rusia sedang melakukan operasi pertahanan yang relatif efektif di selatan Ukraina.
Militer Ukraina pada Ahad mengatakan, selama 24 jam sebelumnya Rusia telah melakukan 43 serangan udara, empat serangan rudal, dan 51 serangan dari berbagai peluncur roket. Menurut pernyataan Staf Umum, Rusia terus memusatkan upayanya pada operasi ofensif di timur industri Ukraina, memfokuskan serangan di sekitar Bakhmut, Avdiivka, Marinka dan Lyman di provinsi Donetsk, dengan 26 bentrokan pertempuran terjadi.
Gubernur daerah Donetsk, Pavlo Kyrylenko mengatakan,dua warga sipil tewas, dengan tiga lainnya luka-luka dalam satu hari terakhir. Pejabat Ukraina mengatakan, pasukan Rusia juga melancarkan serangan udara di wilayah lain di timur dan selatan negara itu.
Seorang warga sipil tewas dan empat lainnya terluka di Provinsi Kherson akibat serangan Rusia. Sementara Gubernur Zaporizhzhia, Yurii Malashko mengatakan, satu orang terluka dalam serangan Rusia yang menghantam 20 pemukiman di provinsi tersebut.
Vladimir Rogov, seorang pejabat pemerintahan yang ditunjuk Moskow di wilayah Zaporizhzhia, pada Ahad mengatakan, pasukan Ukraina telah menguasai Desa Piatykhatky di medan pertempuran Zaporizhzhia. Sedangkan, juru bicara pemerintah daerah di Provinsi Odesa, Serhiy Bratchuk mengatakan, pasukan Ukraina menghancurkan depot amunisi di dekat kota pelabuhan Henichesk yang diduduki Rusia di dekat Provinsi Kherson.
“Angkatan bersenjata kami memberikan pukulan bagus di pagi hari,” kata Bratchuk dalam pesan video pada Ahad pagi di Telegramnya.
Analis Barat dan pejabat militer telah memperingatkan, serangan balik Ukraina untuk mengusir pasukan Kremlin dari daerah yang diduduki, akan sangat intensif. Terutama dengan bantuan senjata canggih yang dipasok Barat dalam serangan di garis depan sepanjang 1.000 kilometer.