Ukraina Bersiap Produksi Senjata Sendiri
Kiev negosiasi dengan pabrik senjata di Jerman, Italia, Prancis, negara Eropa timur
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Deputi Industri Strategis Kementerian Pertahanan Ukraina Sergiy Boyev mengatakan Ukraina sedang bernegosiasi dengan pabrik-pabrik senjata Barat untuk meningkatkan produksi senjata termasuk drone. Boyev menambahkan kontraknya dapat ditandatangani beberapa bulan ke depan.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu Ukraina berusaha mendapatkan banyak senjata dan amunisi. Kiev mendapatkan kiriman senjata dari Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris. Boyev mengatakan saat ini Kiev sedang bernegosiasi dengan pabrik senjata di Jerman, Italia, Prancis dan negara-negara Eropa timur mengenai kemungkinan Ukraina memproduksi senjatanya sendiri.
"Kami berdiskusi dengan sangat rinci dengan mereka. Kami yakin kami akan memiliki menandatangani kesepakatan kontrak dalam beberapa bulan kedepan," kata Boyev di sela pameran penerbangan Paris Airshow, Senin (19/6/2023).
Pada bulan Mei lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya sedang bekerja sama dengan perusahaan pertahanan Inggris, BAE System untuk mendirikan pangkalan yang digunakan memproduksi dan memperbaiki senjata mulai dari tank sampai artileri. Belum ada kesepakatan yang ditandatangani.
Dalam mendorong perusahaan pertahanan asing untuk memproduksi senjata di Ukraina, Kiev dapat memenuhi kebutuhannya dengan lebih efisien. Sambil membangun industri pertahanannya sendiri yang mengincar konsumen global sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di Ukraina.
"Pencegahan agresi di masa depan membutuhkan industri pertahanan yang kuat di Ukraina, angkatan bersenjata Ukraina yang kuat," kata Boyev.
"Itulah mengapa menurut kami mitra internasional datang ke Ukraina, mendirikan produksi dan membuat Ukraina bagian dari kerangka kerja keamanan untuk dunia besar sangat penting," tambahnya.