Dipermalukan oleh Pejuang Palestina, Knesset Sindir Metode yang Digunakan Tentara Israel
Pejuang Palestina berhasil menghancurkan 7 kendaraan lapis baja Israel.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Seorang anggota Knesset atau parlemen Israel dari partai sayap kanan Otzma Yehudit, Limor Son Har-Melech, mengatakan perlawanan Palestina terhadap operasi tentara Israel di Kota Jenin mengingatkan pada operasi yang terjadi di Gaza dan Lebanon. Dia mengatakan kelompok perlawanan Palestina sudah mengetahui metode yang digunakan tentara Israel.
"Kami berada dalam realitas yang absurd. Para pejuang perlawanan sudah mengetahui metode yang digunakan tentara, dan mereka tinggal menunggunya. Siapa pun yang melihat kendaraan lapis baja Israel pergi dari sana memahami peningkatan kekuatan perlawanan di Jenin," ujar Har-Melech, dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (21/6/2023).
Pasukan pendudukan Israel menyerbu ke kamp pengungsi Jenin pada Senin (19/6/2023). Namun, mereka menghadapi perlawanan kuat dari pejuang Palestina.
Lima orang Palestina tewas selama serangan Israel dan lebih dari 90 orang terluka, beberapa di antaranya mengalami luka serius. Dua orang telah meninggal karena luka-luka mereka, termasuk seorang gadis berusia 15 tahun.
Menurut berbagai sumber media, pada Senin malam, perlawanan Palestina menyergap tentara di Jenin, dan melukai tujuh tentara. Pejuang Palestina juga membombardir kendaraan lapis baja tentara Israel. Pejuang Palestina menghancurkan 7 kendaraan lapis baja Israel.
Dalam video yang diunggah oleh @SotWarNews di Twitter, satu demi satu kendaraan Israel dihancurkan oleh Alat Peledak Rakitan (IED), yang diledakkan dari jarak jauh oleh para pejuang perlawanan Palestina. Kendaraan israel ketiga diledakkan oleh alat peledak rakitan. Sementara kendaraan Israel keempat dihancurkan oleh IED, milik Brigade al Quds (PIJ).
Serangan bertubi-tubi itu membuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kewalahan. Israel harus mengirim traktor untuk menarik barisan truk, jip, dan pengangkut personel lapis baja (APC) yang hancur. Israel mengalami kerugian besar di lapangan, sehingga mereka mengirim helikopter serang untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.
Israel mengklaim hanya menderita tujuh luka dan tidak ada kematian. Namun, klaim ini sulit dipercaya karena serangan balasan dari kelompok perlawanan Palestina ini cukup masif dan sebanding dengan perang pada 2006 di Lebanon.
Jepang prihatin
Pemerintah Jepang menyatakan keprihatinan serius atas rencana Israel memperluas permukiman ilegalnya di wilayah Tepi Barat. Jepang turut menyoroti aksi kekerasan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Jenin baru-baru ini.
“Jepang menyatakan keprihatinan seriusnya atas rencana pemerintah Israel untuk memajukan proses pembangunan lebih dari 4.000 unit rumah permukiman di Tepi Barat, serta amandemen yang dilakukan pada prosedur persetujuan permukiman yang dapat mempercepat perluasan permukiman,” Sekretaris Pers Jepang Hikariko Ono, Rabu (21/6/2023), dilaporkan kantor berita Palestina, WAFA.
Ono menegaskan, proyek permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Palestina adalah ilegal. “Jepang telah berulang kali meminta Pemerintah Israel untuk sepenuhnya membekukan kegiatan (permukiman) tersebut. Langkah di pihak Israel kali ini jelas bertentangan dengan upaya komunitas internasional untuk menstabilkan situasi dan menciptakan cakrawala politik menuju solusi dua negara,” ucapnya.
Selain soal rencana pembangunan 4.000 unit rumah baru di wilayah Tepi Barat, Ono turut menyoroti aksi kekerasan pasukan Israel ketika menggelar operasi penyerbuan di Jenin baru-baru ini.
“Di tengah memburuknya situasi keamanan, seperti yang dicontohkan oleh bentrokan baru-baru ini di Jenin, penting bagi semua pihak terkait untuk menahan diri dari tindakan sepihak termasuk kegiatan penyelesaian dan perilaku provokatif untuk mencegah eskalasi lebih lanjut,” ujar Ono.