Mambo, Gajah Way Kambas Menemui Ajalnya di PLG

Penyeban kematian Mambo masih belum diketahui.

Republika/Mursalin Yasland
Salah seorang mahout (pawang gajah) Taman Nasional Way Kambas Lampung sedang memandikan gajah di Pusat Latihan Gajah, beberapa waktu lalu.
Rep: Mursalin Yasland Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Gajah (Elephas maximus sumatranus) bernama Mambo yang berada di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Kabupaten Lampung Timur, Lampung, mengakhiri ajalnya di Pusat Latihan Gajah (PLG) pada Jumat (23/6/2023). Kematian gajah jinak tersebut belum diketahui penyebabnya.

Baca Juga


Keterangan yang diperoleh di Balai TNWK, Lampung Timur, Ahad (25/6/2023), tim medis Balai TNWK belum berhasil mendeteksi penyakit yang diderita gajah Mambo melalui nekropsi (bedah bangkai). Pihak Balai TNWK menyatakan, selama berkomunitas di PLG, kondisi tubuh Mambo memang belum normal seperti gajah lainnya yang bobot badannya berkurang.

Selama di kandang, mahout (pawang/pemelihara gajah) terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan Mambo. Tim tidak menemukan adanya penyakit dalam satwa dilindungi tersebut. Tim Mahout PLG TNWK, seperti gajah lainnya diperlakukan sama, yakni mengeluarkan dari kandang dan digembalakan, termasuk dimandikan. “Tidak ada kelainan atau sakit,” kata Ridwan, salah seorang mahout.

Dia menyatakan, selama dalam pengawasan mahout, kebiasaan makan dan minum Mambo tidak terlihat ada perubahan atau normal layaknya gajah sehat. Hari-hari sebelumnya, gajah Mambo dikeluarkan dari kandang masih berdiri normal pada pagi hari dan tampak sehat-sehat saja.

Tak lama dari itu, Mambo tiba-tiba roboh dan terguling. Mahout berusaha untuk membangunkan Mambo. Menariknya dengan bantuan gajah lainnya. Kondisi seperti tersebut membuat tubuh Mambo yang tergeletak melemah.

Menurut dia, pada Jumat pagi sekira pukul 07.00 gajah Mambo mengakhiri hidupnya di hutan TNWK, Lampung. "Tim medis menyatakan Mambo mati," kata Ridwan.

Pada 30 Oktober 2022 lalu, Taufan, gajah Way Kambas berusia balita yang sehat dan lincah tiba-tiba terkapar tak bernyawa lagi di area TNWK. Taufan, gajah jantan dari induk bernama Bunga tersebut baru saja dilepas ke alam bebas area PLG TNWK.

Kondisinya sehat dan lincah (aktif). Umur 4 tahun 7 bulan menjadi masa-masa adaptasi habitatnya untuk berkembang lebih cepat. Kematiannya juga belum diketahui penyebabnya. Kepala Subbag Tata Usaha Balai TNWK Hermawan menyatakan, berdasarkan hasil nekropsi (bedah bangkai) disebutkan bahwa satwa dalam kondisi normal, tidak ada luka pada tubuhnya.

Gajah Taufan ditemukan mahout di area PLG pada Ahad (30/10/2022) sekira pukul 13.30. Gajah Taufan, merupakan gajah kelahiran PLG Way Kambas dari induk betina gajah Bunga. Taufan memiliki panjang gading 23 cm, lingkar gading 12 cm, berat gading 2 ons. Sedangkan gading kiri 18 cm, lingkar gading 11,5 cm, berat 2,5 ons.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler