Waskita Karya Berperan Besar dalam Pembangunan Sehingga Perlu Disehatkan

Pemerintah perlu mengevaluasi soal penugasan pada BUMN sebagai agen pembangunan.

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Foto udara Tol Becakayu (Bekasi Cawang Kampung Melayu) Seksi 2Adi Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/3/2023). Pengamat menilai Waskita berperan dalam pembangunan sehingga perlu disehatkan.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat infrastruktur dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mengatakan bahwa penyehatan PT Waskita Karya Tbk (WSKT) diperlukan. Ia menilai Waskita memiliki peran besar dalam pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol.

Baca Juga


"Kita perlu menyehatkan Waskita Karya agar juga tumbuh lebih sehat, lebih baik sehingga kita tidak melihat ada masalah atau ganjalan lagi di dalam pengembangan (infrastruktur) ke depan," katanya kepada Antara di Jakarta, Selasa (27/6/2023).

Yayat mengatakan visi Indonesia Maju yang dicanangkan Presiden Jokowi memang fokus untuk menggenjot pembangunan khususnya di bidang infrastruktur. Hal itu, wajar untuk dilakukan sebagai lompatan menuju Indonesia yang maju dan modern, serta menjadi salah satu negara terdepan.

"Minimal syarat untuk terpenuhinya adalah keandalan di sektor infrastruktur. Itu menjadi catatan paling mendasar," katanya.

Namun, pembangunan infrastruktur di Tanah Air memang masih menghadapi tantangan terutama dari segi pembiayaan. Padahal target percepatan pembangunan tetap harus dipenuhi.

Sebagai perusahaan milik negara, BUMN punya peran untuk menjalankan tugas pembangunan. Namun, selain karena penugasan, BUMN juga dinilai memiliki kapasitas mumpuni untuk menjalankan tugas pembangunan.

"Memang yang siap bekerja dan punya kapasitas secara teknik, ya tinggal BUMN," katanya.

Yayat pun menyarankan pemerintah kembali mempertimbangkan aspek pembiayaan dalam penugasan pembangunan kepada BUMN. Hal itu dinilai krusial untuk mendukung iklim investasi mengingat kebutuhan investor akan perlindungan, garansi, kepastian, dan kemudahan dalam menanamkan modal.

"Bagaimana mereka bisa dapat kenyamanan dan kepastian kalau belum ada garansi sepenuhnya yang diberikan pemerintah terkait aspek-aspek mekanisme mengenai pembiayaan, investasi, dan lainnya?" katanya.

Di sisi lain, Yayat juga menilai perlu ada evaluasi soal penugasan kepada BUMN sebagai agen pembangunan infrastruktur. Hal itu penting dilakukan agar kepercayaan investor terhadap BUMN tidak tergerus dan proyek pembangunan bisa tetap berjalan lancar.

"Jadi bagaimana mengembalikan posisi Waskita Karya supaya tidak semakin tenggelam dengan persoalan trust (kepercayaan), reputasi perusahaan, dan jangan sampai apa yang dikerjakan Waskita Karya itu berhenti di tengah jalan karena persoalan pembiayaan proyek-proyeknya," kata Yayat.

Waskita sendiri menjadi salah satu BUMN yang banyak mendapatkan penugasan pembangunan infrastruktur sepanjang kepemimpinan Presiden Jokowi sejak 2014, di sepanjang Trans Jawa dan Sumatra. Total ada 1.082 km jalan tol yang dibangun Waskita Karya dari 2.040 km jalan tol semenjak kepemimpinan Presiden Jokowi, yang tersebar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa.

Kehadiran jalan tol dinilai menjadi faktor penting dalam menggerakkan ekonomi nasional. karena jalan tol efektif menurunkan biaya logistik serta memangkas biaya logistik barang dan jasa antarwilayah dan mendorong pertumbuhan pusat-pusat ekonomi baru khususnya kawasan yang berada di sepanjang jalan tol.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler