Kampus Unkris Gelar Shalat Idul Adha dan Bagikan Hewan Kurban ke 700 Warga Sekitar
Shalat Idul Adha menjadi kegiatan rutin yang digelar oleh Unkris setiap tahunnya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) menggelar Shalat Idul Adha 1444 H dan penyembelihan hewan kurban di lapangan Kampus Unkris pada Kamis (29/6/2023). Mengambil tema “Keteladanan Nabi Ibrahim” Shalat Idul Adha tersebut diikuti masyarakat sekitar kampus dan sivitas akademika, baik jajaran pimpinan rektorat, pihak yayasan Unkris, ketua lembaga, dekan, dosen, maupun para mahasiswa. Bertindak sebagai imam ustadz Dodi Sulaiman dan khatib Dr. Abdullah Fatoni.
Tahun ini, Unkris menerima hewan kurban sebanyak 4 ekor sapi dan 8 ekor kambing. Selanjutnya daging hewan kurban dibagikan kepada 700 warga di sekitar kampus.
Dalam khutbahnya, Dr Abdullah Fatoni yang juga dosen Fakultas Ekonomi Unkris mengatakan, Idul Adha adalah momen penting bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Karena sejatinya Idul Adha adalah memperingati ujian keimanan yang paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Karena itu, Dr Abdullah mengajak jamaah untuk meneladani Nabi Ibrahim dalam hal ketaatannya kepada Allah SWT. Dalam riwayat yang tertera pada Al Quran, Nabi Ibrahim disebut sebagai hamba Allah yang sangat taat. “Saking taatnya, bahkan ketika diminta menyembelih putranya yakni Ismail, Nabi Ibrahim dengan ikhlas melaksanakan perintah tersebut,” kata dia seperti dalam keterangan tertulis Unkris, Jumat (30/6/2023).
Padahal, lanjut Dr Abdullah, Ismail adalah putra yang ditunggu-tunggu kehadirannya selama puluhan tahun. Namun saat Allah mengambulkan permintaan Nabi Ibrahim untuk mendapatkan keturunan, ternyata justru Allah menyuruh Nabi Ibrahim untuk mengorbankan anaknya tersebut.
"Nabi Ibrahim juga disebutkan sebagai sosok suami dan ayah yang mampu menularkan ketaatannya kepada istri dan anaknya. Terbukti ketika perintah berkurban datang, Ismail dengan tenang meminta Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah tersebut tanpa perlu ragu-ragu." jelas Dr Abdullah.
Pun demikian dengan Siti Hajar. Menurut Dr Abdullah, istri kedua Nabi Ibrahim tersebut dengan kesabaran dan keikhlasannya merelakan sang anak untuk disembelih demi mendukung ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah SWT. “Kesabaran seorang Siti Hajar bisa kita pelajari dari kisah Hajar saat ditinggalkan Nabi Ibrahim di lembah Bakkah yang kemudian bernama Kota Makkah. Ia rela ditinggal suaminya dengan seorang bayi yang masih merah.”
Bahkan selama proses pengasuhan seorang diri, sambung Dr Abdullah, Siti Hajar harus sabar mencari air ketika bayinya kehausan. Siti Hajar rela berlari dari bukit Shofa ke bukit Marwah yang di kemudian hari perjuangan Siti Hajar tersebut diabadikan menjadi tempat sa’i bagi para jamaah haji. “Kesabaran Ibu Hajar merelakan anak satu-satunya untuk dikorbankan demi menaati perintah Allah, yang kemudian diganti dengan domba, kini diabadikan sebagai Idul Qurban atau Idul Adha,” jelasnya.
Menurut Dr Abdullah, Idul Adha memberikan keteladan Nabi Ibrahim dan keluarganya kepada ummat Islam, bagaimana menjalani ujian hidup yang paling berat dengan penuh kesabaran dan keikhlasan serta berharap ridho dari Allah SWT. “Kesabaran dan keikhlasan Nabi Ibrahim dalam menjalankan perintah Allah berbuah manis, dengan diperolehnya julukan mulia Khalilullah atau kekasih Allah,” katanya.
Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono mengatakan, Shalat Idul Adha menjadi kegiatan rutin yang digelar oleh Unkris setiap tahunnya. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya Unkris menanamkan nilai-nilai religius, ketakwaan, saling menghargai, juga kepedulian sosial bagi seluruh sivitas akademika.
“Alhamdulillah dengan dukungan yayasan, juga sivitas akademika dan alumni, Unkris dapat melaksanakan Shalat Idul Adha setiap tahunnya, termasuk tahun ini,” kata Rektor Unkris.
Tidak hanya itu, masyarakat sekitar Unkris juga menyerahkan hewan kurbannya untuk dikelola oleh pihak kampus. “Kami membentuk tim panitia yang diketuai Pak Nana Sukarna dan wakil ketua Pak Raden Agus Kusuma untuk mengelola daging kurban,” jelas Dr Ayub.
Tahun ini selain dari masyarakat dan sivitas akademika, Unkris juga mendapatkan bantuan hewan kurban dari Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto berupa seekor sapi. Selanjutnya daging hewan kurban tersebut dibagikan kepada masyarakat sekitar kampus.