Erick Thohir Bawa Produk Indonesia Dikenal di Hong Kong
Produk Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk negara lain.
REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong penetrasi produk Indonesia di pasar internasional. PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank internasional Indonesia memegang peranan penting dalam membantu peningkatan skala usaha diaspora Indonesia di luar negeri.
"Terima kasih kepada BNI yang mendorong ekspor secara nyata. Sebagai bank internasional, sejak awal saya meminta BNI mulai jaring diaspora di luar negeri dan mendorong peningkatan usaha," ujar Erick saat mengunjungi gudang Surya Trading di Mercantile Industrial, Kwai Chung, Hong Kong, Sabtu (30/6/2023).
Erick mengatakan produk Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk negara lain. Namun, kualitas yang baik ini belum mendapat penerimaan yang optimal lantaran belum banyak diketahui masyarakat di negara lain.
Erick mengapresiasi tekad pemilik Surya Trading, Sarinah Chu, yang tinggal di Hong Kong sejak 1974 dan telah merintis usaha menjual produk-produk makanan dari Indonesia ke Hong Kong selama 23 tahun. Erick menyampaikan Sarinah secara konsisten menjual produk Indonesia hingga memiliki 13 outlet dan 200 distributor di Hong Kong. Sarinah juga mengimpor produk Indonesia dua sampai dengan tiga kontainer setiap pekan.
"Ibu Sarinah ini berusaha dari 1974, sekarang sudah ada 1.000 produk, dulu gudangnya kecil, sekarang gudangnya besar. Yang menarik buat saya brand Indonesia dikenal di Hong Kong," ucap Erick.
Erick menyampaikan hubungan kerja sama Indonesia-Hong Kong yang baik dapat menjadi peluang bagi para diaspora untuk berusaha di Honh Kong. Erick menyebut penetrasi produk Indonesia di Hong Kong terus meningkat dan mulai mendapat tempat di hati masyarakat Hong Kong.
"Tadi Ibu Sarinah menyampaikan rumah-rumah di Hong Kong saat ini familiar dengan makanan Indonesia. Jangan sampai kita kalah dengan makanan Thailand, Vietnam dan saya yakin kita rasanya lebih enak dan ramai," lanjut Erick.
Erick juga mendorong BNI untuk terus meningkatkan dukungan terhadap usaha diaspora Indonesia di luar negeri. Erick menyebut terdapat 15 restoran Indonesia di Hong Kong yang bisa mendapatkan bantuan permodalan dari BNI.
"Ini yang saya harapkan kerja sama ini bisa BNI lakukan tidak hanya di Hong Kong, tapi juga di Belanda itu ada dua juta diaspora Indonesia, belum lagi di Timur Tengah dan AS," kata Erick.