Alibi Dito Ariotedjo Vs Pengakuan Irwan Hermawan kepada Penyidik Kejagung
Menpora Dito Ariotedjo hari ini diperiksa Kejagung terkait kasus korupsi proyek BTS.
REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bambang Noroyono, Dessy Suciati Saputri, Antara
Kejaksaan Agung (Kejagung) pada hari ini menjadwalkan pemeriksaan terhadap Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo alias Dito Ariotedjo,. Pemeriksaan oleh tim Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) tersebut lanjutan penyidikan kasus dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam proyek pembangunan serta penyediaan infrastruktur BTS 4G BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) 2020-2022.
Dito mengatakan, isu keterlibatan dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan BTS 4G benar-benar sumir. Dia pun mengaku tidak mengetahui apa-apa tentang kasus tersebut.
"Benar-benar sumir dan saya tidak tahu apa-apa. Nanti kita datang saja (ke Kejaksaan Agung)," kata Dito di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/7/2023).
Dito mengatakan, dirinya pertama kali mengetahui isu keterkaitan dirinya dalam kasus tersebut melalui media. Dia menegaskan tidak pernah mengenal ataupun bertemu dengan pihak-pihak yang disebut terkait dirinya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS itu.
"Saya hanya membaca apa yang dituding yang ada di suatu media, karena saya sama sekali tidak pernah ketemu tidak pernah mengenal apalagi menerima," ujarnya.
Menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju ini memastikan akan memenuhi panggilan Kejagung pada Senin siang ini karena menjadi forum resmi bagi dirinya untuk menjelaskan segala informasi dan untuk meluruskan isu yang saat ini disebutnya sumir.
"Saya senang bisa datang ke Kejaksaan karena waktu minggu lalu kan saya itu dari Berlin (Jerman), jadi belum sempat dan langsung long weekend cuti nasional, jadi hari inilah forum resmi dan momentum yang saya rasa sangat baik juga untuk semuanya," kata Dito.
Dito pada Senin ini juga mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menerima atlet Indonesia untuk ASEAN Para Games 2023 di Istana Merdeka, Jakarta. Namun, Dito mengatakan tidak memberikan laporan kepada Presiden mengenai pemeriksaan oleh Kejagung.
"Itu kan urusannya saya dituduhnya waktu saya bukan jadi Menpora, dan itu tuduhannya, ya tidak apa-apalah, kita nanti akan memberikan keterangan dan juga klarifikasi," ujarnya.
Dito hanya melapor kepada Menteri Sekretaris Negara Pratikno terkait kepastian dirinya untuk memenuhi panggilan Kejagung. Hal itu karena dia khawatir isu keterlibatanya dirinya dalam kasus dugaan korupsi BTS dapat mengganggu stabilitas nasional.
"Saya hanya melaporkan ke Pak Mensesneg akan hadir ke Kejaksaan, takutnya kan wartawan rame ya, takutnya bisa mengganggu isu-isu nasional, jadi saya melaporkan," kata Dito.
Presiden Jokowi sudah memberikan tanggapannya terkait pemanggilan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo oleh Kejagung. Ia mengatakan akan menghormati proses hukum yang berlaku.
"Ya hormati semua proses hukum kalau yang dipanggil baik dari KPK, baik dari kejaksaan ya hormati proses hukum itu," kata Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin.
Jokowi pun meminta Menpora Dito agar memenuhi panggilan Kejagung serta memberikan penjelasannya. "Datang dan berikan penjelasan berikan klarifikasi," ujarnya.
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah, kemarin membenarkan rencana pemeriksaan terhadap Dito. Febrie mengatakan, tim penyidikannya akan memeriksa Dito sebagai saksi terkait kasus yang membuat keuangan negara merugi Rp 8,03 triliun tersebut.
Nama Dito Ariotedjo disebut-sebut ikut menerima aliran duit dugaan korupsi BTS 4G BAKTI. Dugaan aliran uang haram tersebut, bersumber dari tersangka Irwan Hermawan (IH).
Irwan adalah Komisaris di PT Solitech Media Synergi. Dalam kasus tersebut, Irwan akan didakwa dalam persidangan perdana untuknya, Selasa (4/7/2023) mendatang.
Terungkap dalam dakwaan para terdakwa yang sudah dibacakan saat persidangan, Selasa (27/6/2023), termasuk dalam dakwaan terdaka eks Menkominfo Johnny Gerard Plate (JG), Irwan memperkaya diri sendiri senilai Rp 119 miliar.
Irwan disebut-sebut memberikan pengakuan dari sebagian keuntungan ilegal yang didapatnya itu ke Dito senilai Rp 27 miliar. Penyerahan duit itu dilakukan Irwan pada November-Desember 2022.
Saat itu, Dito belum menjabat sebagai menpora. Melainkan, masih sebagai staf khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga selaku Ketua Umum Partai Golkar.
Dito adalah putra dari mantan Dirut PT ANTAM itu juga adalah politikus Partai Golkar dari kalangan anak-anak muda. Irwan diduga memberikan uang Rp 27 miliar kepada Dito untuk ‘menetralisir’ pengusutan kasus korupsi BTS 4G BAKTI Kemenkominfo yang merugikan negara Rp 8,03 triliun itu.
Terkait pemberian uang ke Dito tersebut, Pengacara Irwan Hermawan, Maqdir Ismail menerangkan kepada Republika, pengakuan kliennya tak menyebutkan segamblang itu. “Dalam keterangan Irwan sebagai tersangka (terdakwa) tidak sejelas itu,” ujar Maqdir, Ahad (2/7/2023).
Tetapi, kliennya, kata Maqdir menjelaskan, juga diperiksa penyidik sebagai saksi untuk tersangka lain dalam kasus korupsi BTS 4G BAKTI. Dari berita acara pemeriksaan (BAP) Irwan sebagai saksi itulah, kata Maqdir, kliennya menjelaskan memperoleh setotal Rp 243 miliar dari tujuh sumber setoran berbeda-beda terkait pembanguan BTS 4G BAKTI.
Dan dari Rp 243 miliar yang diterima Irwan tersebut, disebarkan ke 11 pihak penerima. Dari sebelas pihak penerima tersebut, sebesar Rp 27 miliar diberikan kepada nama Dito Ariotedjo.
“Bahwa dapat saya jelaskan terhadap penerimaan dan pengeluaran uang yang bersumber dari kegiatan pembangunan BTS 4G BAKTI tahun 2020 sampai dengan tahun 2022, adalah atas arahan dari saudara Anang Latif selaku Direktur Utama BAKTI,” kata Irwan dalam pengakuannya di BAP sebagai saksi.