Kementan Salurkan Bantuan Benih Padi kepada Petani di Lombok Tengah
Jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 12,5 ton untuk 500 hektare.
REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan bantuan benih padi kepada para petani di Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada musim tanam kedua (MK II) di daerah setempat.
"Bantuan yang disalurkan kepada masyarakat di wilayah utara Lombok Tengah ini dari pemerintah pusat atau Kementerian Pertanian," kata Kepala Bidang Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Arifin, di Praya, Senin (3/7/2023).
Bantuan benih itu diberikan kepada para petani yang ada di Kecamatan Batukliang Utara karena di wilayah itu merupakan sumber mata air dan pola tanam para petani itu, yakni padi dan palawija.
"Jumlah bantuan yang diberikan sebanyak 12,5 ton untuk 500 hektare," kata Zaenal.
Program bantuan benih padi itu diharapkan bisa mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Lombok Tengah. Selain itu, bantuan itu diharapkan bisa meningkatkan produktivitas tanaman padi para petani.
"Harapan melalui program ini bisa meningkatkan hasil produksi pertanian kita," kata dia.
Selain menyalurkan bantuan benih padi, pemerintah pusat juga telah menyalurkan bantuan benih kedelai dari untuk 106 kelompok tani (Koptan) di Lombok Tengah.
"Tahun ini kita diberikan bantuan benih kedelai dan telah ditanam semua," ujarnya.
Ia mengatakan, jumlah penerima bantuan bibit tersebut sebanyak 106 kelompok tani yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Jonggat dan Praya Barat. Sedangkan untuk luas bantuan benih kedelai yang diberikan itu mencapai 2575 hektare. Program bantuan benih kedelai yang diberikan itu diharapkan dapat meningkatkan produksi para petani dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Selain itu, bantuan benih kedelai ini diberikan untuk mendukung dalam penyediaan benihnya yang berkesinambungan bagi para petani, sehingga petani tidak kesulitan dalam membeli benih kedelai. "Bantuan benih kedelai tersebut dipusatkan di dua kecamatan, karena para petani di wilayah tersebut tetap menanam kedelai meskipun tidak ada bantuan yang diberikan," katanya.