Air Rebusan Jahe dan Susu tanpa Lemak Dapat Redakan GERD Ringan

Jika tidak ditangani dengan tepat, GERD bisa picu kanker esofagus.

Pixabay
Air rebusan jahe (ilustrasi). Untuk mengatasi GERD ringan, coba minum air rebusan jahe.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penderita gastroesophageal reflux disease (GERD) sebaiknya tak mengabaikan penyakitnya. Sebab, jika sudah parah, kerongkongan dapat mengalami penyempitan sehingga orang jadi sulit menelan.

Dokter Dedy Gunawanjati Sudrajat SpPD-KGEH menjelaskan GERD yang dibiarkan juga dapat mengakibatkan luka terbuka atau tukak di dinding kerongkongan. Ujungnya, akan terjadi pendarahan, nyeri, dan makin sulit menelan.

Baca Juga



"GERD juga menyebabkan Barrett's esophagus yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker esofagus," jelas dr Dedy yang juga konsultan gastroentero hepatologi di Eka Hospital BSD, dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (3/7/2023).

Dokter Dedy mengingatkan, masalah kesehatan lambung seperti GERD memang memerlukan perhatian khusus. Jika masih dalam tahap ringan, GERD dapat dicegah dan ditangani sementara dengan cara:  

1. Mengonsumsi air jahe
Air jahe memang memiliki banyak khasiat, termasuk untuk meredakan GERD. Cara membuatnya mudah, yakni cukup dengan merebus jahe.

Minum rebusan jahe secara perlahan. Walaupun berkhasiat, tetap batasi konsumsinya kurang dari 3 gram per hari karena terlalu banyak mengonsumsi jahe justru akan membuat perut menjadi panas.

2. Minum susu tanpa lemak
Susu mengandung alkali. Susu juga disebut sebagai minuman yang mampu meredakan rasa perut mulas akibat GERD.

Hanya saja, susu tidak dapat dikonsumsi semua orang, terutama bagi yang memiliki intoleransi terhadap protein susu. Pilih susu tanpa lemak karena lemak dapat memicu refluks asam lambung.

3. Tidak tidur setelah makan
Bersantai setelah makan memang hal menyenangkan. Tapi tetaplah duduk beberapa menit setelah makan. Usahakan juga berikan jeda sekitar dua sampai tiga jam setelah makan sebelum tidur.

Diagnosis GERD
Masalah kesehatan organ dalam tubuh memang tidak dapat dilihat secara langsung dengan kasat mata, perlu pemeriksaan khusus untuk dapat memastikan masalah yang terjadi. Penentuan diagnosis seperti GERD ini dapat dilakukan dengan menggunakan pH Metri Impedance-24 jam, manometri esofagus, dan endoskopi saluran cerna atas (esofagogastroduodenoskopi) oleh dokter.

PH Metri Impedance merupakan metode yang dapat digunakan dokter untuk mengevaluasi refluks asam dan nonasam dari perut pasien. Melalui hidung, dokter akan memasukkan kateter ke kerongkongan untuk melihat seberapa sering asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan dan mendiagnosis GERD.

Meski kateter akan tetap terpasang selama 24 jam, pasien masih dapat makan, minum, tidur, dan melakukan aktivitas normal. Dokter dapat memperoleh informasi tentang kadar asam dan aktivitas kerongkongan lainnya sepanjang hari selama proses pemeriksaan berlangsung.

"Selalu untuk konsumsi makanan dengan nutrisi gizi seimbang berupa sayuran dan makanan kaya protein serta jangan lupa untuk konsumsi buah yang tidak terlalu asam, seperti semangka, alpukat, dan melon," ujar dr Dedy.

Selain itu, selalu kontrol kesehatan dengan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan yang memiliki dokter spesialis serta teknologi komprehensif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler