IHSG Menguat, Paling Besar di Sektor Transportasi Logistik dan Keuangan

Pasar SBN juga masih melanjutkan tren dan membutuhkan dana masuk investor asing.

ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Ilustrasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK mengungkapkan pasar saham pada Juni 2023 menguat sebesar 0,43 persen (month to date) ke level 6.661,88.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan pasar saham pada Juni 2023 menguat sebesar 0,43 persen (month to date) ke level 6.661,88. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan, penguatan IHSG terbesar dicatatkan oleh saham di sektor transportasi dan logistik dan keuangan.

Baca Juga


“Secara year to date, IHSG tercatat melemah sebesar 2,76 persen dengan nonresiden membukukan net buy sebesar Rp 16,21 triliun,” kata Inarno dalam konferensi video RDK Bulanan OJK Juni 2023, Selasa (4/7/2023).

Sementara di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 0,96 persen secara month to date dan 6,48 persen secara year to date ke level 367,12. Untuk pasar obligasi korporasi, Inarno menuturkan, aliran dana masuk investor non resident tercatat sebesar Rp 22,85 miliar secara month to date. Namun, secara year to date masih tercatat outflow Rp 637,86 miliar.

Pasar SBN juga masih melanjutkan tren dan membutuhkan dana masuk investor asing. “Per 27 Juni 2023, non resident mencatatkan inflow yang cukup signifikan sebesar Rp 17,53 triliun month to date sehingga mendorong penurunan yield SBN rata-rata sebesar 1,32 bps mtd di seluruh tenor,” kata Inarno.

Untuk di industri reksa dana, Inarno mengatakan, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per 26 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 511,05 triliun atau naik 1,26 persen secara month to date dengan investor reksa dana membukukan net subscription sebesar Rp 3,40 triliun (mtd). Secara year to date, NAB meningkat 1,23 persen dan tercatat net subscription sebesar Rp 0,75 triliun.

Penghimpunan dana di pasar modal pada Juni 2023 masih terjaga tinggi yaitu sebesar Rp 154,13 triliun. “Ini dengan emiten baru tercatat sebanyak 43 emiten,” ujar Inarno.

Di pipeline, Inarno menyebut, masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 69,91 triliun dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 65 perusahaan. Sedangkan untuk penggalangan dana pada Securities Crowdfunding (SCF) yang merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM, hingga 27 Juni 2023 telah terdapat 16 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 419 penerbit, 156.155 pemodal, dan total dana yang dihimpun sebesar Rp 896,80 miliar. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler