Pengamat Nilai Kritik Kencang Soal JIS karena Anies Antitesa Jokowi

Kekurangan JIS justru dipersepsikan karya Anies dianggap tidak layak.

Prayogi/Republika.
Pengamat Politik Ujang Komarudin turut mengomentari soal JIS.
Rep: Fauziah Mursid Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai kritik kencang terhadap stadion Jakarta International Stadium (JIS) karena sosok Anies Baswedan, yang merupakan antitesa dari Presiden Joko Widodo. Menurut dia, kritik tidak semata karena kekurangan JIS semata, tetapi karena JIS merupakan warisan peninggalan Anies sebagai gubernur DKI Jakarta saat itu.


"Saya ingin mengatakan kebetulan saja karena Anies ini antitesa Jokowi, antitesa pemerintah katakanlah menjadi lawan politik, maka suka tidak suka, senang atau tidak senang, banyak dikeroyok oleh kalangan pendukung lawan politik Anies, tidak heran karena sejatinya di situ kan legacynya Anis," ujar Ujang dalam keterangannya, Rabu (5/7/2023).

Ujang menyebut, kekurangan yang ada dalam Stadion semestinya bisa langsung diperbaiki oleh pemerintah pusat maupun Pemprov DKI Jakarta. Namun, yang terjadi saat ini justru dipersepsikan karya Anies dianggap tidak layak.

"Karena dilihat persoalan politik, bagaimanapun harus didegradasi atau direndahkan hasil karya Anis tersebut agar Anis dianggap tidak becus membangun JIS, dianggap tidak berprestasi, yang ujung-ujungnya ya agar Anies terpuruk terdegradasi dalam konteks sebagai personal maupun dalam konteks sebagai calon presiden," ujar Ujang.

Karena itu, Ujang menilai, sebaiknya seluruh pihak objektif melihat renovasi stadion JIS tersebut untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-17. Kalau memang direnovasi, maka dilakukan renovasi kekurangannya. Bukan kemudian mendeskreditkan karya Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintahan Jokowi jilid pertama itu.

"Jadi jangan karena lawan politik harus didegradasi harus dikecilkan karyanya, harus dinafikan hasil prestasinya. Padahal, itu salah satu karya Anies yang bagus. Ini yang tidak sehat dalam konteks politik kita," ujarnya.

Jakarta International Stadium (JIS) berulangkali digadang-gadang menjadi stadion kebanggaan Jakarta. Anies Baswedan saat peluncuran JIS pada 19 April 2022 menyebut stadion ini adalah satu-satunya yang berpredikat ramah lingkungan. Anies juga pernah membanggakan JIS sebagai stadion beratap tertutup terbesar di Asia. Stadion ini bisa dibuka dan ditutup. Kontruksi rangka utama atap juga terbilang rumit.

Namun demikian, JIS dinilai memiliki kekurangan dan tidak berstandar FIFA. Salah satunya yang disoroti pemerintah bersama PSSI saat ini adalah terkait kondisi rumput dan pintu akses. Karena itu, pemerintah akan merenovasi JIS sebelum diusulkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17 2023.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler