Akhirnya PLN Alirkan Listrik 24 Jam di Tiga Desa Perbatasan Malaysia
Sepanjang 2023 sudah ada tujuh desa yang berhasil beroperasi listrik 24 jam.
REPUBLIKA.CO.ID, KALTARA -- PT PLN (Persero) mengalirkan listrik 24 jam penuh di tiga desa di perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara. Ini sebagai wujud pemerataan pelayanan dan akses ketenagalistrikan bagi masyarakat.
"Program ini dilakukan melalui pembiayaan dana PMN (penyertaan modal negara)," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Kaltimra) Joice Lanny Wantania di Nunukan, Kaltara, Rabu (5/7/2023).
Tiga desa dialiri listrik semuanya berada di Kecamatan Sei Menggaris, yaitu yaitu Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari, dan Desa Semaja.
"Akhirnya, penantian masyarakat terwujud setelah PLN mengoperasikan listrik 24 jam bagi tiga desa tersebut sejak Juni 2023," tutur dia. Sebelumnya, listrik di tiga desa tersebut menyala beberapa jam dalam satu hari.
Joice menyebut sekitar 500 pelanggan yang terdata pada penyalaan di tiga desa itu. Proses energize pada tiga desa itu sudah mulai sejak Februari lalu, hingga akhirnya dapat beroperasi pada Juni 2023.
PLN berharap masuknya listrik di tiga desa perbatasan milik NKRI itu, dapat memajukan sektor kehidupan desa seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan sektor pendukung lainnya yang bergantung pada listrik.
Dia menambahkan sepanjang 2023 sudah ada tujuh desa yang berhasil beroperasi listrik 24 jam, yang tersebar pada tiga kabupaten yaitu Desa Naha Aya, Desa Lepak Aru, dan Desa Long Pari di Kabupaten Bulungan, Desa Tengku Dacing di Kabupaten Tana Tidung, dan Desa Sekaduyan Taka, Desa Tabur Lestari, dan Desa Semaja di Kabupaten Nunukan.
"Dengan dukungan pemerintah melalui dana PNM membuat semangat kami untuk terus menerangi Nusantara tidak berhenti di sini," tuturnya.
PLN berharap energi berkeadilan bisa terwujud bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kaltara. Hani, warga Desa Semaja, yang rumahnya teraliri listrik 24 jam, menyampaikan apresiasinya kepada PLN yang menerangi desanya.
"Terima kasih untuk segala pihak yang terlibat terutama PLN yang membuat desa kami akhirnya bisa merasakan listrik menyala 24 jam, sehingga malam kami tak khawatir gelap lagi," ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan anak-anak menjadi antusias belajar di malam hari di rumah masing-masing. Sedangkan, Hani, warga lainnya, kini bisa berjualan minuman ringan berkat listrik yang sudah masuk di desanya.
"Kami sudah bisa pakai kulkas buat berjualan karena sudah ada listrik," ujarnya.