Hungaria akan Ikuti Sikap Turki Soal Nasib Swedia di NATO
Jika ada pergeseran sikap Turki, Hungaria akan mengikuti.
REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Menteri Luar Negeri Hungaria mengatakan pada Selasa (4/6/2023), bahwa ia telah menghubungi mitranya dari Turki mengenai ratifikasi keanggotaan NATO Swedia. Ia mengatakan jika ada pergeseran sikap Turki, Hungaria akan mengikuti. Namun, Hungaria belum bisa memastikan akan menerima Swedia.
Swedia, yang membatalkan kebijakan non-alignment militer yang sudah berlangsung lama setelah invasi Rusia ke Ukraina, telah menetapkan targetnya untuk tawaran bergabung secara formal sebagai anggota NATO. Keinginan ini rencananya akan diresmikan pada pertemuan puncak negara anggota NATO tanggal 11-12 Juli.
Namun meskipun Swedia mendapat dukungan kuat dari anggota-anggota lain termasuk Inggris dan Amerika Serikat, baik Turki maupun Hungaria sejauh ini masih memboikot pembahasan ratifikasi keanggotaan NATO.
"Jika ada perubahan (dalam sikap Turki), maka tentu saja kami akan menepati janji bahwa Hongaria tidak akan menahan negara mana pun dalam hal keanggotaan (NATO)," kata Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto dalam sebuah konferensi pers di Budapest.
Sebelumnya pada Selasa (4/7/2023), Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan menyuarakan keengganan negaranya untuk mengizinkan Swedia masuk ke dalam keanggotaan NATO. Turki meminta Swedia untuk memenuhi komitmennya di bawah kesepakatan yang dibuat tahun lalu di Madrid yang bertujuan untuk mengatasi masalah keamanan bagi Ankara.
Serangkaian demonstrasi di Swedia yang menentang Islam dan demonstrasi kelompok Kurdi telah menyinggung perasaan Ankara, telah menjadi ganjalan bagi Turki menerima Swedia. Sementara Swedia membutuhkan persetujuan seluruh anggota NATO, untuk bergabung ke dalam organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ini.