UEA Jadi Negara Pertama yang Sumbang Dana ke Jenin

UEA sumbang Rp227 miliar untuk bantu warga Palestina di Jenin

AP/Nasser Nasser
Warga Palestina berjalan melewati rumah yang rusak di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat, Rabu, (5/7/2023).
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH – Uni Emirat Arab (UEA) akan menyumbangkan dana sebesar 15 juta dolar AS atau setara Rp227 miliar untuk membantu warga Palestina di kamp pengungsi Jenin. Wilayah tersebut diketahui baru saja menjadi sasaran gempuran pasukan Israel.

Bantuan UEA akan disalurkan lewat Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah Ben Zayed sudah menginformasikan Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini tentang bantuan dana yang hendak diberikan negaranya.

“UEA adalah negara pertama yang menunjukkan dukungannya kepada UNRWA pekan ini, dalam menghadapi kehancuran besar-besaran di kamp Jenin. Saya benar-benar berterima kasih atas pertunjukan solidaritas yang diperbarui ini terhadap pengungsi Palestina, sesuatu yang telah lama dikenal UEA,” kata Lazzarini, dikutip kantor berita Palestina, WAFA, Kamis (6/7/2023).

Dia mengungkapkan, bantuan dana UEA akan memungkinkan UNRWA untuk segera melakukan rehabilitasi dan pembenahan di kamp Jenin. “Termasuk pusat kesehatan UNRWA dan rumah-rumah yang hancur atau rusak parah,” ucapnya.

“Pemerintah dan rakyat UEA telah menjadi pendukung utama dan lama UNRWA dan pekerjaannya untuk Pengungsi Palestina. Saya berharap dapat melanjutkan kemitraan ini, dengan pesan yang disampaikan kepada para pengungsi bahwa mereka tidak sendiri,” tambah Lazzarini.

Pasukan Israel melakukan penyerbuan ke kamp pengungsi Jenin, Tepi Barat, pada Ahad (2/7/2023) malam. Dalam keterangannya, militer Israel mengatakan, mereka menargetkan sebuah bangunan yang diduga menjadi pusat komando Brigade Jenin, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Operasi pasukan Israel tak berjalan mulus karena mendapatkan perlawanan dari warga Palestina. Bentrokan dan baku tembak pecah. Konfrontasi di Jenin berlangsung hingga Senin (3/7/2023) malam. Dalam operasinya, pasukan Israel juga merusak infrastruktur, termasuk rumah warga, jaringan pipa air, listrik, dan jalanan.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 12 warga Palestina tewas dalam operasi pasukan Israel di Jenin. Sementara korban luka mencapai lebih dari 100 orang. Sekitar 3.000 penduduk juga terpaksa mengungsi selama operasi pasukan Israel berlangsung.

Baca Juga



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler