Anak Sebaiknya Minum Susu Formula atau Susu Segar? Ini Kata Dokter
Sebagian orang tua terbiasa memberikan susu formula untuk anaknya.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang tua terbiasa memberikan susu formula dibandingkan fresh milk alias susu segar. Padahal, menurut dokter, susu yang sudah diubah menjadi bubuk, kandungan gizinya sudah berkurang.
"Hanya saja, untuk menghindari kekurangannya, biasanya susu formula itu ditambahkan. Kita sebutnya dengan fortifikasi, misalnya ditambahkan vitamin supaya bisa mengimbangi fresh milk," kata dokter spesialis gizi klinis dari RS Siloam TB Simatupang Jakarta, Christopher Andrian dalam acara media gathering "Ngopi Susu: Yuk #StartFresh dengan Greenfields Fresh Milk Pasteurisasi dari Peternakan Terbesar di Indonesia!" di Jakarta, Jumat (7/7/2023).
Ingin mencari susu yang alami, termasuk komponennya? Dokter Christopher menyarankan untuk memilih fresh milk. Lain halnya jika anak memiliki alergi atau intoleransi laktosa. Kalau ada alergi, bisa mencari susu yang nonlaktosa.
Sebenarnya, perlu-tidaknya susu formula bagi anak tergantung pada kebutuhan pemenuhan gizinya. Misalnya, dia memiliki gizi buruk.
"Kita tidak bisa memaksakan dia untuk minum fresh milk setiap hari. Kita juga harus cari susu yang padat kalori supaya berat badan dia bisa cepat naik. Beda-beda kebutuhannya. Makanya susu formula perlu ada resep tidak bisa sembarangan," ujarnya.
Dokter Christopher mengingatkan pemberian susu formula harus memperhatikan kebutuhan anak. Jika sudah dua tahun minum air susu ibu (ASI), anak tidak perlu minum susu formula.
Sebenarnya, menurut dr Christopher, susu dibutuhkan anak sebagai pemenuhan komponen protein hewani, bukan untuk "empat sehat lima sempurna". Andaikan asupan hariannya sudah bisa terpenuhi tanpa susu maka tidak menjadi masalah.
"Tapi kalau tidak bisa memenuhi asupan itu, bisa memenuhinya dari susu. Dari makanan dulu, karena susu hanya sebagai sumber protein hewani," ucapnya.