Infografis Tradisi Mbrandu dan Wabah Antraks di Gunungkidul
Tradisi mbrandu diduga menjadi pemicu wabah antraks di Dusun Jati Gunungkidul.
REPUBLIKA.CO.ID, Tradisi mbrandu di Padukuhan Jati, Kalurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunungkidul diduga yang menjadi pemicu merebaknya antraks.
Tradisi tersebut disebut sudah mengakar sejak nenek moyang. Tujuannya, meringankan kerugian pemilik ternak yang ternaknya mati, entah karena sakit atau sebab lain.
"Jadi, warga membantu, kita rembuk bersama. Sapi yang mati itu harganya segini, kita warga berkumpul untuk membantu warga yang punya sapi, 'enteng-entengi' istilahnya," ujar Kepala Dukuh (Dusun) Jati, Sugeng saat ditemui Republika di Dusun Jati, Kamis (6/7/23).
Jumlah korban
87 warga positif antraks, satu meninggal (versi Dinkes DIY)
93 warga positif antraks, tiga meninggal (versi Kemenkes RI)
Definisi
Antraks penyakit berasal dari infeksi bakteri B.anthracis yang bersifat zoonosis menjadi spora lalu menginfeksi manusia. Perubahan antraks menjadi spora bisa bertahan selama 40 tahun di tanah.
Penularan ke manusia
1. Lewat kulit, antraks menempel di kulit manusia lalu masuk melalui lesi kulit. Kulit yang terinfeksi antraks akan muncul borok atau melepuh.
2. Lewat saluran pencernaan, terjadi saat penderita makan daging dari hewan tertular antraks dan tidak memasak daging itu dengan sempurna.
3. Lewat saluran napas (inhalasi), antraks masuk ke tubuh saat spora antraks terhisap melalui partikel pernapasan dan mencapai dinding alveoli.
4. Lewat injeksi, kebanyakan kasus ini ditemukan pada pengguna narkotika.
Case fatality rate/
kulit (25 persen); pencernaan (25-70 persen); inhalasi (80 persen)
sumber: Dinkes DIY, Kemenkes RI
pengolah: Andri Saubani