6 Tanda Diabetes, Terasa di Tangan dan Kaki
Menemukan kasus diabetes sedini mungkin merupakan sebuah langkah yang sangat penting.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemunculan diabetes sering kali tak disadari oleh pengidapnya. Namun, dengan mewaspadai beberapa sensasi yang muncul pada tubuh, diabetes bisa terdiagnosis dengan lebih cepat.
Menemukan kasus diabetes sedini mungkin merupakan sebuah langkah yang sangat penting. Alasannya, semakin lama diabetes tak terdiagnosis, semakin besar pula peluang penyandang diabetes untuk mengalami komplikasi di kemudian hari.
Beragam komplikasi terkait diabetes bisa memberikan dampak yang sangat signifikan bagi kesehatan dan kehidupan penyandang diabetes. Beberapa dari komplikasi tersebut adalah kerusakan saraf, masalah ginjal, serangan jantung dan strok, amputasi, hingga masalah penglihatan.
Ironisnya, pada 2021, ada sekitar 44,7 persen pengidap diabetes yang tidak mengetahui status mereka. Artinya, ada sekitar 239,7 juta orang di dunia yang hidup dengan diabetes, tapi tidak menyadarinya.
Menurut dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy, salah satu cara menemukan diabetes dengan lebih dini adalah dengan mewaspadai gejalanya. Pada sebagian kasus, diabetes bisa dikenali lewat gejala-gejala neuropati diabetik yang muncul.
"Neuropati diabetik adalah jenis kerusakan saraf yang terjadi pada pasien diabetes tipe 1 dan tipe 2," jelas Dr Lee, seperti dilansir Express pada Senin (10/7/2023).
Menurut dr Lee, kondisi neuropati diabetik akan dialami oleh sekitar 50 persen pengidap diabetes. Ketika neuropati diabetik terjadi, ada enam sensasi yang biasanya akan dirasakan oleh pengidap diabetes.
Keenam sensasi tersebut bisa muncul pada beberapa area tubuh, seperti tangan dan kaki. Berikut ini adalah keenam sensasi yang patut diwaspadai tersebut:
1. Kesemutan dan kebas
2. Tidak dapat merasakan sakit
3. Kehilangan sensasi atau rasa hangat
4. Kehilangan rasa keberadaan atau posisi (penderita tak bisa merasakan posisi sendi-sendi mereka)
5. Rasa nyeri di kaki, tangan, atau tungkai
6. Kelemahan di tungkai atau sendi
Neuropati diabetik bisa membahayakan pengidap diabetes karena mereka bisa tidak sadar bila kaki atau tangan mereka mengalami luka. Luka tersebut bisa terabaikan dalam waktu yang lama hingga berkembang menjadi lebih berat.
Seiring waktu, luka tersebut dapat berkembang menjadi osteomielitis, gangren, hingga sepsis. Terkadang, prosedur amputasi juga perlu dilakukan bila kondisi luka sudah berkembang sangat berat.
"Untuk mencegah hal ini, para pengidap diabetes perlu memeriksa kaki secara rutin," ujar dr Lee.
Menurut dr Lee, masalah neuropati diabetik kerap ditemui pada pasien yang sudah terdiagnosis dengan diabetes sebelumnya. Namun, tak jarang gejala-gejala neuropati diabetik juga menjadi gejala awal yang dirasakan oleh pengidap diabetes.
Segera periksakan diri ke dokter bila merasakan gejala-gejala terkait neuropati diabetik. Diagnosis yang lebih cepat, memungkinkan pengidap diabetes untuk mendapatkan terapi lebih awal. Terapi yang optimal dapat membantu mengontrol kadar gula darah, sehingga risiko kerusakan saraf mereka di kemudian hari bisa ditekan.