PDIP: Elektablitas Prabowo Datang dari Dua Segmen Eksternal
Ada inkonsistensi karena tipologi DNA dari dua pendukung ini berbeda.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Aria Bima menilai, elektabilitas Prabowo Subianto sejauh ini masih datang dari dua segmen eksternal. Yaitu, suara pendukung Anies Baswedan dan suara pendukung Joko Widodo.
"Yang cukup signifikan mendongkrak suaranya. Saya melihat, positioning Prabowo masih dua, dia mendapatkan suara dari pendukung Anies, dan dia mendapatkan suara dari pendukung Jokowi," kata Aria, Rabu (12/7).
Ia merasa, ada inkonsistensi karena tipologi DNA dari dua pendukung ini berbeda. Sedangkan, positioning Ganjar Pranowo konsisten dari PDIP, dari platform ideologis, platform sosial, dan ada kecenderungan itu linier.
Apalagi, Aria mengingatkan, dalam semua simulasi pasangan Ganjar selalu naik atau cenderung naik. Artinya, penerimaan masyarakat jauh lebih luas untuk Ganjar Pranowo, sedangkan Prabowo lebih sebagai variabel tunggal.
Ganjar, lanjut Aria, masih bisa bernavigasi dengan pasangan-pasangan lain yang memiliki kecenderungan menaikkan suara. Beberapa kali Ganjar dipasangkan dengan nama-nama lain menunjukkan segmentasinya lebih luas.
"Waktu masih delapan bulan, saya melihat tipikal Ganjar selain lebih mudah bernavigasi, memiliki mobilitas jauh lebih tinggi," ujar Aria.
Maka itu, ia mengungkapkan, sampai hari ini PDIP sebenarnya masih mendorong keterkenalan atau tingkat popularitas Ganjar agar semakin naik. Targetnya, tingkat keterkenalan Ganjar mendekati 100 persen.
Setelah itu, Aria menekankan, barulah PDIP akan bergerak mempopulerkan Ganjar sebagai capres 2024. Ia melihat, ketertarikan akan berdampak ke tingkat popularitas dan tingkat keterkenalan Ganjar yang semakin naik.
"Sekaligus, mempromosikan dan menjelaskan ke publik kalau dia capres karena sampai hari ini masih jadi Gubernur Jawa Tengah," kata Aria.
Sebelumnya, survei LSI yang dilakukan periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto mencapai 35,8 persen. Menjauh dari Ganjar Pranowo yang meraih 32,2 persen dan Anies Baswedan dengan 21,4 persen.