Menhan Inggris ke Zelenskyy: Kami Bukan Amazon

Menhan Inggris mengatakan sekutu bukan Amazon yang sediakan segala kebutuhan Ukraina

AP Photo/Francisco Seco
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace meminta Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskky menunjukkan rasa terima kasih kepada sekutu
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, VILNIUS -- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace meminta Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskky menunjukkan rasa terima kasih kepada sekutu yang selama ini membantu Ukraina melawan Rusia. Ia mengatakan sekutu "bukan Amazon" yang menyediakan segala kebutuhan Ukraina dengan mudah dan dalam waktu cepat.

Di sela pertemuan NATO di Lithuania, Wallace menjawab pertanyaan wartawan mengenai keluhan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskky mengenai tidak adanya kerangka waktu bagi Kiev untuk bergabung dengan NATO. Tahun lalu Wallace berkunjung ke Ukraina, di sana ia diberi daftar belanja senjata yang dibutuhkan Kiev.

"Anda tahu, kami bukan Amazon," kata Wallace, merujuk perusahaan ritel dan teknologi raksasa AS, Rabu (12/7/2023).

"Tahun lalu saya memberitahu mereka, ketika saya mengendarai mobil selama 11 jam untuk diberi daftar belanja," katanya.

London salah satu pendukung Ukraina paling vokal sejak invasi Rusia tahun lalu. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengatakan Inggris dan sekutunya akan melipatgandakan dukungan untuk Ukraina.

Wallace memperingatkan Ukraina harus membujuk anggota-anggota parlemen Amerika Serikat (AS) dan "tidak meragukan politisi negara lain untuk memberikan bantuan sepadan" dan "suka atau tidak suka, orang-orang ingin melihat rasa berterima kasih."

Zelenskyy menurunkan nadanya menanggapi pernyataan Menhan Inggris tersebut.

"Kami selalu berterimakasih pada Inggris, pada perdana menteri dan menteri pertahanan karena mereka selalu mendukung kami," katanya.

"Saya tidak tahu maksudnya dan harus bagaimana lagi kami berterimakasih, mungkin menteri ingin sesuatu yang istimewa tapi kami memiliki hubungan yang luar biasa," tambah Zelenskyy.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler