BUMN Indonesia Dipercaya Bangun Infrastruktur Kereta Api Filipina
PT Adhi Karya dan PT PP mendapat dua kontrak proyek Filipina.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar RI untuk Filipina Agus Widjojo menyampaikan penghargaan kepada Presiden Ferdinand R Marcos Jr atas komitmen penguatan kerja sama bilateral RI-Filipina dan atas kepercayaan kepada BUMN Indonesia dalam pembangunan infrastruktur kereta api di Filipina.
"Indonesia selalu siap berbagi pengalaman dan kapasitas dalam pembangunan infrastruktur di Filipina", kata Agus dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Presiden Filipina itu menyaksikan penandatangan kontrak pembangunan infrastruktur transportasi North-South Commuter Railway Project (NSCR) dari Departemen Transportasi Filipina di Istana Malacanang, Manila, pada Kamis.
"Penandatanganan tersebut merupakan realisasi komitmen Pemerintah Filipina untuk membangun sistem transportasi publik yang inklusif dan efisien, di mana diperkirakan akan ada 800 ribu komuter sampai 2029," kata Marcos.
Penandatangan itu dilakukan oleh General Manager Railway Department PT Adhi Karya (Persero) Tbk Isman Widodo dan Senior Vice President of Infrastructure Division PT PP (Persero) Tbk Pande Ketut Gede Karmawan serta disaksikan Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson dan Direktur Utama PT PP Novel Arsyad.
Hadir pula Menteri Perhubungan Filipina Jaime J.Bautista, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Filipina Cesar B.Chavez, General Manager of Philippines National Railways Jeremy S. Regino, Duta Besar Jepang dan Australia serta Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa dan Perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA).
Marcos juga menyampaikan penghargaan kepada PT Adhi Karya Persero dan PT PP yang telah bekerja sama dengan Pemerintah Filipina dalam pembangunan infrastruktur kereta api.
Kedua BUMN Indonesia ini dianggap sebagai mitra yang tepat karena pengalaman dan keahliannya di bidang konstruksi dan proyek NSCR diperkirakan akan menciptakan 3.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat Filipina.
Joint venture dua BUMN Indonesia, yaitu PT Adhi Karya dan PT PP mendapat dua kontrak proyek Filipina. Proyek pertama yakni CP S-01 untuk pengerjaan Blumentrit Extension 1,2 km viaduct (jembatan rel di atas jalan umum). Lingkup pekerjaannya meliputi satu stasiun elevated di Blumentrit dan lima jembatan. Pemenang proyek senilai 11,67 miliar peso (sekitar Rp 3,2 triliun) itu diumumkan pada 17 Februari.
Proyek kedua adalah CP S-03C untuk pengerjaan 5,8 km viaduct, dengan lingkup pekerjaan dua stasiun (Sucat dan Bicutan) dan tiga jembatan. Pemenang proyek senilai 20,92 miliar peso (sekitar Rp 5,7 triliun) itu umumkan pada 26 Juni, sehingga secara keseluruhan bernilai hampir Rp 9 triliun.
Dua kontrak tersebut merupakan bagian dari pembangunan 147 km NSCR yang terbentang dari Clark, Pampanga ke Calamba, Laguna dan melintasi National Capital Region (NCR) dan Metro Manila dan bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalan utama di Metro Manila, serta memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan mendorong pertumbuhan ekonomi.