Sering Dikorbankan di MotoGP, Johann Zarco Tetap akan Bertahan di Pramac Ducati Racing
Zarco bekerja keras dan melakukan segalanya untuk tetap berada di tim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Johann Zarco sebelumnya dianggap sebagai pembalap yang aneh di Ducati atau mungkin menjadi seperti anak domba yang dikorbankan untuk memprioritaskan pembalap lain. Namun, agen Zarco kini menegaskan bahwa kliennya akan tetap bertahan di Pramac Racing pada tahun 2024, meskipun ada ketertarikan dari tim lain.
Rekan Zarco sesama pemakai motor Ducati, Jorge Martin dan Marco Bezzecchi dari Mooney VR46, keduanya meminta mesin terbaik saat bertarung dengan pembalap pabrikan tim Ducati, Francesco Bagnaia, untuk memperebutkan gelar juara MotoGP. Sehingga ini menimbulkan spekulasi tentang masa depan Zarco.
"Semuanya berjalan dengan baik, semua lampu menyala hijau," kata agen Zarco, Guillaume Valladeau, kepada GP Inside, dikutip Crash.net, Jumat (14/7/2023). "Tujuan kami adalah tetap bersama Ducati, itu sudah pasti. Kami baik-baik saja di tim ini dan saya pikir Gino Borsoi sangat senang dengan Johann, begitu pula Paolo Campinoti dan Paolo Ciabatti. Mereka melakukan segalanya untuk mempertahankan Johann."
Menurut Valladeau, Zarco bekerja keras dan melakukan segalanya untuk tetap berada di tim. Semua yang dilakukan pembalap usia 32 tahun itu, sebelum awal musim mulai membuahkan hasil. "Saya berharap bisa mendapat umpan balik dari Ducati pada paruh pertama bulan Juli untuk mengetahui di mana posisi kami," jelasnya.
Pembalap asal Prancis itu tetap membuka opsi karena saat ini belum mendapat jaminan kontrak untuk musim depan. "Ketika saya dihubungi atau diundang untuk minum kopi untuk mendiskusikan situasi Johann, saya dengan senang hati menerimanya," canda Valladeau.
Ada tim-tim lain yang tertarik dengan Zarco dan peka terhadap hasil-hasilnya. Zarco baru saja menjalani awal musim yang luar biasa dan dia jelas layak mendapat perhatian dari tim lain. "Saya memperhatikan apa yang terjadi di tempat lain, tetapi itu dilakukan dengan cara yang transparan dan profesional," jelas Valladeau.
Menurut Valladeau, Zarco bekerja dengan baik sehingga sangat normal untuk mendengarkan proyek-proyek tim lain, tetapi prioritasnya tetaplah di Ducati. "Tujuan kami adalah memiliki musim 2023 yang hebat, musim 2024 yang hebat, dan untuk 2025, pasar pembalap akan sangat berbeda."
Hari ini, lanjut Valladeau, tim Pramac berada di puncak klasemen tim dan Zarco berada di urutan kelima dalam klasemen pembalap. "Jadi ini adalah langkah logis selanjutnya untuk melanjutkan posisi kami saat ini."
Ada yang menyarankan Zarco yang pernah jadi juara dunia Moto2 pada 2015 dan 2016, mengambil satu langkah dengan pindah ke tim Yamaha di ajang WorldSBK. "Semua merek tertarik dengan Johann di Superbike, tapi dia akan tetap di MotoGP," tegas Valladeau.
Zarco telah meraih empat kali podium dalam delapan balapan grand prix musim ini, dan berada di posisi kelima klasemen sementara MotoGP. Namun, di musim ketujuhnya di kelas premier, penantiannya untuk meraih kemenangan di MotoGP masih terus berlanjut.