BPOM Terlibat Gerakan Tanam 10 Ribu Bibit Tanaman Obat
Ada 40 ribuan lebih tanaman obat di dunia. 30 ribu di antaranya tumbuh di Indonsia.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Balai Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Pekanbaru ikut berkontribusi menyukseskan gerakan menanam 10.000 bibit tanaman obat dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia sekaligus untuk memecahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
Acara ini dilakukan oleh BPOM secara serentak di seluruh Indonesia bertujuan untuk mendukung lingkungan hidup yang sehat, dan di Pekanbaru digelar di Kantor BPOM Pekanbaru, Riau, Ahad (17/7/2023).
"Terima kasih kepada yang telah mendukung dan menyukseskan kegiatan penanaman tanaman obat hari ini dan kegiatan ini berkaitan dengan BPOM, sekaligus mendukung lingkungan hidup yang sehat dengan menanam tanaman obat," kata Kepala Balai Besar POM di Pekanbaru Alex Sander
Alex mengatakan, kegiatan yang dilakukan secara serentak di seluruh wilayah di Indonesia ini menargetkan 10.000 bibit tanaman obat, akan tetapi realisasi penanaman obat serentak secara nasional ini justru melebihi target atau mencapai 11.055 bibit.
Ada 40 ribuan lebih tanaman obat yang ada di dunia dan sekitar 30 ribuan merupakan tanaman yang tumbuh di Indonesia. Sejumlah jenis tanaman obat yang serentak ditanam itu adalah jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temulawak, lidah buaya, kumis kucing, daun kemangi.
Selain itu jeruk nipis, daun sirih, daun ketumbar, daun mint, sambiloto, ginkgo biloba, jintan hitam, kapulaga, daun kelor, dan lain lain.
"Tanaman herbal atau obat-obatan masih menjadi salah satu media pengobatan yang banyak dicari oleh masyarakat Indonesia. Karena sebelum ada obat dari dokter atau obat kimia, orang Indonesia sejak zaman nenek moyang sudah terlebih dahulu menggunakan obat-obatan herbal untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit," katanya lagi.
Kegiatan yang sama, kata Alexpula, yakni pada Senin (17/7) BBPOM diharapkan mendapatkan penghargaan dari panitia MURI atas pemecahan rekor menanam 10.000 tanaman obat.
Penanaman tanaman obat diikuti Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Pekanbaru Tengku Ahmed Reza Fahlevi, Seksi Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Fitriyani, Karo SDM Polda Riau Joko Setiono, serta tamu undangan lainnya.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati setiap tahun pada tanggal 5 Juni demi meningkatkan kesadaran global akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet bumi.