Filter Tiktok Ini Lagi Viral, tak Semua Orang Suka, Ada yang Malah 'Takut'

Tidak semua pengguna filter Aged Tiktok ini menyukai apa yang mereka lihat.

EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Filter Aged di Tiktok (ilustrasi). Sebagian orang takut dan tidak menyukai filter ini karena memperlihatkan perkiraan wajah saat menua.
Rep: Rahma Sulistya Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Filter Tiktok terbaru bernama Aged memberi pengguna prediksi wajah saat mereka berusia tua. Ternyata, tidak semua orang menyukai apa yang mereka lihat, bahkan beberapa merasa takut karena keakuratannya.

Baca Juga


Saat menggunakan filter Aged Tiktok, layar terbagi menjadi dua yang terdiri atas wajah sekarang dan wajah versi tua yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Keluarga Kardashian-Jenner mencoba filter ini termasuk Kylie Jenner.

“Saya tidak menyukainya, saya tidak menyukainya sama sekali. NO. NO,” kata wanita berusia 25 tahun itu dalam klip yang diunggah Senin (17/7/2023), sembari menggelengkan kepalanya dan menatap versi dirinya dengan kerutan dan wajah kendur.

Melansir dari laman Huff Post pada Selasa (18/7/2023), ahli bedah plastik bernama Julie Erickson juga mencoba filter tersebut. Dia mengatakan bahwa filter tersebut cukup akurat mencerminkan proses penuaan alami.

“Sebagian besar dari kita ingin tahu tentang bagaimana penampilan kita seiring bertambahnya usia. Dan menggunakan filter adalah cara untuk memuaskan rasa ingin tahu itu,” kata seorang psikolog dan penulis buku The Aging Well Workbook for Anxiety and Depression itu.

Dia mengatakan, mencoba filter ini dapat mengaktifkan rasa takut untuk tumbuh dan terlihat lebih tua. Hal itu dapat memperkuat asumsi usia bahwa terlihat tua pada dasarnya bermasalah, dan membuat seseorang lebih fokus pada penampilan mereka.

Dia mencatat, ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa penggunaan filter ini meningkatkan ketidakpuasan citra tubuh, memperburuk suasana hati, dan dapat menyebabkan dismorfia tubuh, keasyikan yang tidak sehat pada beberapa kekurangan yang dirasakan dalam penampilan fisik yang kecil atau bahkan tidak dapat dideteksi oleh orang lain. “Filter adalah berita buruk khususnya bagi wanita, yang sudah menghadapi tekanan tinggi untuk menentang usia dan mempertahankan penampilan awet muda seiring bertambahnya usia,” kata Erickson.

Sebuah laporan di Inggris pada 2018 menemukan bahwa milenial sejauh ini memiliki sikap paling negatif tentang penuaan dari semua kelompok umur, dengan hampir seperempat milenial yang disurvei mengakui bahwa mereka menganggap tidak bahagia dan depresi adalah bagian normal dari usia tua. Ini mungkin sedikit klise, tetapi selalu penting untuk dicatat bahwa penuaan adalah hak istimewa yang tidak bisa kita semua alami. “Ingatkan diri kita bahwa penuaan pada akhirnya mencerminkan adaptasi yang berhasil, dan itu adalah sesuatu yang harus dihormati dan dirayakan, keriput, dan semuanya,” kata Erickson.

Bagi kamu yang "takut" terhadap filter ini, terapis dan pemilik CZ Therapy Group di Denver, Amerika Serikat (AS), Chadley Zobolas berbagi cara untuk menghadapinya:

1. Tanyakan pada diri sendiri, "Mengapa bereaksi mendalam terhadap filter ini?"

“Jika filter penuaan menyebabkan kita terjerumus ke dalam keputusasaan citra tubuh yang dalam, mungkin lebih baik mundur selangkah dan menjelajahi akar spiral ini,” kata dia.

Bagi banyak dari kita, ini adalah pesan sosial yang terinternalisasi. Industri antipenuaan telah dibuat selama berabad-abad. Kesalahpahaman serta keyakinan negatif tentang penuaan (bahwa kita kehilangan vitalitas dan kurang menarik bagi orang lain), telah tertanam kuat dalam masyarakat.

2. Temukan hal-hal yang disukai tentang versi penuaan diri

Beberapa orang yang mengunggah video filter penuaan ini menekankan apa yang mereka sukai dari apa yang mereka lihat. Entah itu kita terlihat lebih menonjol dari yang kita kira, atau seperti wajah yang dicintai seluruh keluarga kelak.

3. Bersikaplah nyaman dengan penuaan dengan mengekspos diri secara positif

“Salah satu cara untuk menghadapi segala usia yang telah diinternalisasikan adalah dengan mencari representasi positif dari penuaan,” kata direktur penjangkauan dan pendidikan klinis di Renfrew Center, pusat perawatan gangguan makan di Philadelphia, Amerika Serikat, Samantha DeCaro.

Ikuti beberapa influencer yang berusia lebih tua di Instagram atau baca buku yang membahas secara kritis bagaimana budaya kita memperlakukan penuaan. Sangat penting untuk bertemu orang-orang inspiratif yang berusia lebih tua dari kita.

4. Pantau self-talk negatif diri

Ketakutan akan penuaan tercermin dalam betapa santainya kita berbicara tentang kekurangan, yang mengganggu secara internal dan di antara teman-teman. Secara umum, pantaulah bagaimana kita berbicara tentang pertambahan usia.

5. Fokus pada aspek positif dari perubahan

“Penuaan bukan hanya tentang penampilan, tetapi juga tentang perasaan,” kata seorang profesor di University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, Alan Castel, yang berhasil mempelajari ingatan dan penuaan.

Ia mengatakan, sering kali usia subyektif kita (berapa usia yang kita rasakan) adalah indikator yang lebih baik tentang seberapa baik kita menua, sehingga filter ini mungkin terlalu menekankan penuaan fisik dan tidak memperhitungkan kesejahteraan psikologis. “Ada begitu banyak mitos tentang penuaan yang semuanya menurun, namun faktanya, penelitian menunjukkan bahwa aspek kesehatan psikologis kita, seperti suasana hati dan pengaturan emosi, dapat meningkat di usia yang lebih tua,” kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler