Intelijen Rusia Tangkap Wanita yang Diduga Bantu Ukraina Rencanakan Serangan
Ia mengumpulkan informasi tentang fasilitas infrastruktur penting di Rusia
REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Dinas keamanan Rusia, Federal Security Service (FSB) pada Selasa (18/7/2023) mengatakan, mereka telah menangkap seorang wanita Rusia yang diduga mengumpulkan informasi tentang fasilitas infrastruktur penting atas perintah dinas intelijen Ukraina. Video pengawasan yang menurut media Rusia diambil oleh FSB menunjukkan tersangka menggunakan ponselnya untuk merekam di dekat pembangkit listrik tenaga air di Kota Uglich, wilayah Yaroslavl di utara Moskow.
Kantor berita RIA melaporkan, pengadilan pada Sabtu (15/7/2023) memerintahkan tersangka untuk ditahan selama dua bulan. Baza, outlet berita Rusia yang terkadang menerbitkan materi dari FSB, merilis pertukaran pesan antara tersangka dan koordinator Ukraina. Pelaku setuju untuk memasok peta koordinat jalur kereta api lokal, kantor perekrutan militer dan pembangkit listrik tenaga air.
Sebagai gantinya, tersangka menyatakan bahwa dia menginginkan pesawat tak berawak Ukraina menyerang di dalam Rusia untuk merusak dukungan bagi Presiden Vladimir Putin. Sementara pelaku lainnya menulis tentang mengorganisasi ledakan di seluruh Rusia. Dia mengatakan ada banyak pembangkit listrik tenaga air di wilayah Yaroslavl.
“Kami akan meledakkan mereka berkeping-keping sehingga Rusia menarik pasukannya dari (kota Ukraina timur) Bakhmut,” tulis orang tak dikenal itu.
"Kami telah menahan seorang wanita yang atas instruksi dari dinas khusus Ukraina, mengumpulkan dan mengirimkan informasi tentang salah satu objek infrastruktur penting di wilayah Yaroslavl dengan tujuan melakukan serangan teroris," ujar pernyataan FSB.
FSB mengatakan kasus pidana telah dibuka terhadap wanita tersebut dengan tuduhan yang dapat dihukum hingga sepuluh tahun penjara. Penangkapan itu dilakukan satu hari setelah serangan di Jembatan Krimea. Moskow menuding Kiev berada di balik serangan itu.
Rusia telah menahan sejumlah tersangka yang dianggap membantu Ukraina. FSB bulan lalu menangkap sekelompok mantan pekerja pertahanan yang dituduh memasok dokumen teknis yang berkaitan dengan Angkatan Udara Rusia ke Kiev.